Bandarlampung (ANTARA) - Program Studi Teknik Biomedis Institut Teknologi Sumatera (Itera) bekerja sama dengan Organisasi Sosial Hibahin meluncurkan inovasi berupa tongkat adaptif untuk membantu penyandang tunanetra dan lansia. Proyek ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Itera

Ketua tim, Rudi Setiawan, S.T., M.T., bersama anggota lainnya apt. Kiki Yuli Handayani, M.Pharm.Sci., Putri Kholida, M.Ds., Nova Resfita, S.T., M.Sc., Muhammad Hajid An Nur, M.Ds., dan Jarwinda, S.Si., M.T., berkolaborasi dalam merancang tongkat adaptif menggunakan pendekatan design thinking. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami kebutuhan pengguna secara mendalam melalui empati, menghasilkan solusi inovatif yang relevan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami melibatkan mitra komunitas dalam proses desain untuk memperkuat kapasitas internal mereka dalam memecahkan masalah dan berinovasi. Harapannya, metode ini juga bisa mereka manfaatkan untuk kebutuhan lain di masa depan,” jelas Rudi Setiawan, beberapa waktu lalu.

Ketua Organisasi Hibahin, Indira, mengapresiasi inisiatif ini.

“Tongkat ini tentunya sangat bermanfaat bagi lansia dan tunanetra dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kami sangat berterima kasih atas inovasi dari Tim Itera ini,” ungkapnya.

Selain membantu pengguna, inovasi tongkat adaptif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas Hibahin untuk menyebarluaskan manfaatnya ke jaringan yang lebih luas, sehingga dampaknya semakin besar. Dengan kolaborasi ini, Itera kembali membuktikan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui teknologi. 

 


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024