Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Puji Raharjo mengatakan pencegahan pernikahan dini merupakan langkah strategis untuk membangun generasi yang sehat, sehat, dan berdaya saing.
"Pentingnya kolaborasi antara pihak-pihak terkait guna mencegah perkawinan di usia dini. Sebagai upaya membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing," kata Puji Raharjo di Bandarlampung, Rabu.
Menurutnya, pernikahan dini dapat mengganggu pendidikan, meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi, serta menciptakan ketidaksiapan dalam membangun rumah tangga yang harmonis.
"Generasi muda harus memahami bahwa menunda pernikahan hingga usia matang adalah bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup,” kata dia.
Ia mengatakan sosialisasi dan edukasi terhadap pernikahan dini harus digencarkan guna mendukung penguatan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas generasi muda.
"Dengan edukasi yang lebih baik, angka pernikahan usia anak di Lampung diharapkan dapat menurun," kata dia.
Menurut Puji, anak muda merupakan harapan bangsa yang seharusnya waktu mereka dapat diisi dengan berbagai kegiatan produktif seperti belajar, meraih prestasi, dan mempersiapkan masa depan yang cerah.
“Menikah bukan hanya soal cinta, tetapi tanggung jawab besar yang membutuhkan kematangan emosional dan ekonomi. Terlebih perceraian di kalangan pasangan muda dan prevalensi stunting yang masih tinggi menjadi tantangan besar di Indonesia," kata dia.
Baca juga: KPK-Kemenag bahas penguatan pendidikan antikorupsi
Baca juga: Wakaf tunai berpotensi danai berbagai program
Baca juga: Kanwil Kemenag Lampung minta sarpras Porsadinas disiapkan dengan baik