Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Provinsi Lampung Mery Destiaty mengatakan bahwa usaha kesehatan sekolah (UKS) menjadi sarana paling efektif untuk menjangkau para remaja putri memahami edukasi kesehatan reproduksi sejak dini.
"Bidan ini memiliki tugas dan wewenang dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu, anak, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (KB) bagi remaja dengan cara komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) melalui konseling," ujar Mery Destiaty di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja putri menyasar anak sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) dengan saluran utama komunikasi edukasi dengan penerapan program UKS di setiap sekolah.
"Para remaja putri ini harus di edukasi sejak dini agar bertanggung jawab atas semua kesehatan reproduksinya, sebab dulu menstruasi pertama itu terjadi pada usai 12 tahun akan tetapi sekarang rata-rata ada yang berusia 8-9 tahun sudah menstruasi. Sedangkan di usia itu mereka belum dibekali pengetahuan kesehatan reproduksi, dan belum memiliki kematangan psikologis serta sosial sehingga perlu perhatian khusus dari kita," ucap dia.
Dia melanjutkan dalam pemberian edukasi dini mengenai kesehatan reproduksi, para remaja juga diberi tahu cara menerapkan pola hidup sehat melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, bahaya seks bebas, penyakit akibat seks bebas.
"Dalam edukasi ini juga dilakukan penapisan anemia dengan pemberian tablet tambah darah, sebab 34 persen remaja terkena anemia dan ini berisiko saat mereka hamil terjadi stunting, hingga potensi kematian ibu saat melahirkan akibat pendarahan," tambahnya.
Ia melanjutkan dilakukan pula pemberian obat cacing, sekaligus memberi pemahaman mengenai keluarga berencana yang dilakukan dengan kerjasama bersama usaha kesehatan sekolah.
"Semakin sering edukasi mengenai kesehatan reproduksi bagi remaja putri disampaikan melalui usaha kesehatan sekolah, maka semakin dini membangun sumber daya manusia yang berkualitas," ujar dia.
Baca juga: IBI Lampung sebut pelatihan kompetensi berkala tingkatkan layanan kebidanan
Baca juga: Ibu hamil wajib memiliki lingkar lengan atas 23,5 cm
Baca juga: IBI Lampung sebut pelatihan kompetensi berkala tingkatkan layanan kebidanan
Baca juga: Ibu hamil wajib memiliki lingkar lengan atas 23,5 cm