Bandarlampung (ANTARA) - Di tengah persaingan bisnis yang ketat, pengelolaan rantai pasokan yang efisien menjadi kunci keberhasilan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama di sektor makanan dan minuman.
Penelitian terbaru Dr. Faurani I. Santi Singagerda, pakar manajemen dari Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, berjudul "Linking Supply Chain Management Practices with Supply Chain Performance and Food and Beverage: Evidence from SMEs' Competitive Advantage," telah diterbitkan dalam Journal of Uncertain Supply Chain Management, sebuah jurnal internasional bereputasi Q2.
Dalam penelitiannya, Dr. Faurani mengeksplorasi praktik-praktik manajemen rantai pasokan yang dapat meningkatkan performa UMKM.
Ia menyatakan bahwa manajemen rantai pasokan yang baik bukan hanya menekan biaya, tetapi juga memungkinkan UMKM merespons permintaan pasar dengan cepat sambil menjaga kualitas produk.
Dr. Faurani juga menyoroti pentingnya teknologi dalam manajemen rantai pasokan. Ia menekankan bahwa penggunaan analitik data dan perangkat lunak manajemen inventaris dapat membantu UMKM mengoptimalkan operasional dan meningkatkan daya saing.
"Dengan teknologi, UMKM dapat lebih cepat beradaptasi dengan perubahan pasar," ujar dia
Selain itu, Dr. Faurani sedang mengerjakan proyek hibah DRTPM dari Kemdikbudristek tahun 2024 berjudul "Menuju Pengelolaan Sampah Yang Berkelanjutan: Peran AI Dalam Mengubah Perilaku Pembuangan Sampah Di Kota-Kota Besar Indonesia."
Ia percaya bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat menciptakan perubahan positif dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
“AI bukan hanya teknologi canggih, tetapi juga cara untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat,” tuturnya. Melalui pendekatan berbasis AI, ia optimis bahwa kota-kota besar di Indonesia dapat lebih efisien dalam mengelola sampah, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan menciptakan kota yang lebih hijau dan bersih.