Aceh Tamiang (ANTARA) - Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) melakukan asesmen dan pantauan banjir yang terjadi di Desa Muka Sungai Kuruk, Seruway, Aceh Tamiang, untuk merespons banjir yang terjadi pada Senin (14/10).
Relawan DMC Dompet Dhuafa, Ibnu, melaporkan bahwa sementara ini masyarakat bertahan di lokasi atau mengungsi di rumah warga yang tidak terdampak.
“Saat ini kondisi air masih menggenangi pemukiman warga, dan air masih mengalir deras. Saat ini ketinggian air mencapai 60-140 cm,” lapor Ibnu di lapangan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang mencatat bahwa banjir terburuk terjadi di kawasan pesisir Pekan Seruway akibat jebolnya tanggul sungai sepanjang 20 meter.
Dari total 2.066 orang pengungsi, sebanyak 479 di antaranya berasal dari Desa Pekan Seruway. Mereka ditempatkan di Pos 6 Damkar Seruway, sementara sebagian lainnya mengungsi di rumah-rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.
“Kami memperkirakan bahwa level air akan terus meningkat, karena di wilayah hulu masih ada hujan. Sehingga, potensi banjir kiriman akan tetap tinggi,” ujar Pj Bupati Tamiang Asra.
Saat ini, pemerintah daerah setempat sedang melakukan analisis untuk meningkatkan status bencana banjir tersebut menjadi tanggap darurat.
Selain asesmen awal, DMC Dompet Dhuafa juga mendirikan Pos Hangat dan layanan Dapur Umum bagi penyintas banjir yang berlokasi di Desa Muka Sungai Kuruk, Seruway, Aceh Tamiang. Layanan ini telah berlangsung sejak Selasa (15/10).
Pos Hangat yang dihadirkan oleh DMC Dompet Dhuafa menyediakan aneka minuman hangat dan makanan yang siap disajikan secara cepat bagi masyarakat yang terdampak banjir. Kehadiran layanan ini tentu memberikan kenyamanan bagi korban yang tengah dalam situasi sulit.
“Saat ini juga sedang dilakukan asesmen dan tinjauan lapangan dampak dari banjir Aceh Tamiang, juga merencanakan pendampingan masyarakat dengan program pos hangat dan dapur umum. Kebutuhan lanjutan akan diinformasikan setelah hasil asesmen,” ucap Maizar Helmi, Staf Tanggap Darurat, Pemulihan dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa.
Ini adalah bagian dari tanggap darurat yang dilakukan oleh Tim DMC Dompet Dhuafa untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi atau korban bencana yang telah terdampak banjir.
Mari bersama mengulurkan tangan untuk saling membantu para penyintas. Setiap aksi kecil kita dapat membuat perbedaan besar dalam hidup mereka.
Berita kerja sama
Relawan DMC Dompet Dhuafa, Ibnu, melaporkan bahwa sementara ini masyarakat bertahan di lokasi atau mengungsi di rumah warga yang tidak terdampak.
“Saat ini kondisi air masih menggenangi pemukiman warga, dan air masih mengalir deras. Saat ini ketinggian air mencapai 60-140 cm,” lapor Ibnu di lapangan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang mencatat bahwa banjir terburuk terjadi di kawasan pesisir Pekan Seruway akibat jebolnya tanggul sungai sepanjang 20 meter.
Dari total 2.066 orang pengungsi, sebanyak 479 di antaranya berasal dari Desa Pekan Seruway. Mereka ditempatkan di Pos 6 Damkar Seruway, sementara sebagian lainnya mengungsi di rumah-rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.
“Kami memperkirakan bahwa level air akan terus meningkat, karena di wilayah hulu masih ada hujan. Sehingga, potensi banjir kiriman akan tetap tinggi,” ujar Pj Bupati Tamiang Asra.
Saat ini, pemerintah daerah setempat sedang melakukan analisis untuk meningkatkan status bencana banjir tersebut menjadi tanggap darurat.
Selain asesmen awal, DMC Dompet Dhuafa juga mendirikan Pos Hangat dan layanan Dapur Umum bagi penyintas banjir yang berlokasi di Desa Muka Sungai Kuruk, Seruway, Aceh Tamiang. Layanan ini telah berlangsung sejak Selasa (15/10).
Pos Hangat yang dihadirkan oleh DMC Dompet Dhuafa menyediakan aneka minuman hangat dan makanan yang siap disajikan secara cepat bagi masyarakat yang terdampak banjir. Kehadiran layanan ini tentu memberikan kenyamanan bagi korban yang tengah dalam situasi sulit.
“Saat ini juga sedang dilakukan asesmen dan tinjauan lapangan dampak dari banjir Aceh Tamiang, juga merencanakan pendampingan masyarakat dengan program pos hangat dan dapur umum. Kebutuhan lanjutan akan diinformasikan setelah hasil asesmen,” ucap Maizar Helmi, Staf Tanggap Darurat, Pemulihan dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa.
Ini adalah bagian dari tanggap darurat yang dilakukan oleh Tim DMC Dompet Dhuafa untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi atau korban bencana yang telah terdampak banjir.
Mari bersama mengulurkan tangan untuk saling membantu para penyintas. Setiap aksi kecil kita dapat membuat perbedaan besar dalam hidup mereka.
Berita kerja sama