Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Lampung Samsudin meminta kafe atau tempat umum di daerah itu berkontribusi memperkenalkan bahasa daerah ke generasi muda dengan pemutaran lagu berbahasa Lampung.
 
 
"Budaya Lampung diharapkan dapat semakin berkembang, sesuai dengan perkembangan positif pembangunan di Provinsi Lampung dalam lima tahun belakangan ini," ujar dia di Bandarlampung, Rabu.
 
 
 
Ia mengatakan seni dan budaya merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehingga perlu peranan berbagai pihak dalam melestarikan dan memperkenalkannya kepada generasi muda, salah satunya melalui pemutaran lagu berbahasa Lampung di ruang publik atau kafe.
 
 
 
"Saat ini kami tengah berupaya agar seni budaya bisa jadi gaya hidup anak muda, layaknya olahraga yang saat ini menjadi gaya hidup bagi masyarakat. Sehingga kafe-kafe tempat berkumpulnya anak muda bisa membantu membuat viral lagu-lagu Lampung, kuncinya lagu itu harus dikomposisikan dengan lebih kekinian agar bisa diterima pendengar. Dan budaya kita ini bisa tetap terjaga serta berkembang," katanya.
 
 
 
Dia menjelaskan ketika generasi muda menjadikan budaya dan seni daerah menjadi gaya hidup, maka seni budaya dan musik lokal akan terus berkembang serta dikenal secara luas.
 
 
 
"Sekarang ini yang banyak viral itu budaya dan seni dari daerah lain, dan tidak ada yang berbahasa Lampung. Karena hal ini maka saya ingin ada seni budaya Lampung baik itu musik, lagu, tari atau yang lainnya bisa terkenal serta digunakan oleh masyarakat luas," ucap dia.
 
 
 
Menurut dia, bila seni budaya daerah bisa diinovasi sehingga dapat menjadi gaya hidup masyarakat terkhusus generasi muda maka akan menghasilkan nilai ekonomi yang bisa menciptakan industri kreatif seni budaya dengan cakupan yang besar.
 
 
 
"Oleh karena itu saya mengajak budayawan, dan semua pihak untuk bersatu menjadikan seni budaya Lampung ini sebagai gaya hidup. Sehingga adanya seni budaya Lampung dapat berdampak positif bagi masyarakat, sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda," katanya.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024