Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Ir Harkunti Pertiwi Rahayu Ph D mengatakan bahwa terdapat delapan produk unggulan yang akan dihasilkan oleh Pusat Mitigasi Gempa dan Tsunami Sumatera yang dibentuk oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera).

"Ya, Pusat Mitigasi Gempa dan Tsunami Sumatera di Itera, ada delapan produk unggulan yang akan dihasilkan, salah satunya yakni informasi karakter sumber gempa Sumatera, informasi fungsi atenursi Sumatera," kata Harkunti Pertiwi Rahayu, pakar kebencanaan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini mengabdi di Itera di Bandarlampung, Jumat.

Kemudian produk unggulan yang dihasilkan yaitu informasi bahaya gempa dan tsunami Sumatera. Informasi respon bangunan dan infrastruktur terhadap gempa, asesmen risiko gempa Sumatera.

"Lalu pedoman integrasi risiko bencana gempa bumi ke dalam rencana tata ruang, dan pedoman integrasi risiko bencana gempa bumi ke dalam perencanaan pariwisata," katanya.

Harkunti juga menyampaikan bahwa Pusat Mitigasi Gempa dan Tsunami Sumatra di Itera itu juga dapat menghasilkan produk teknologi berupa asesmen mikrozonasi gempa kota besar di Sumatera.

"Lalu rancangan bangunan tahan gempa, sistem instrumentasi pengamatan goncangan tanah, sistem instrumentasi pengamatan penghentian, dan sistem informasi peringatan dini gempa dan tsunami,” katanya.

Ketua Umum IABI dan juga Scientific Committee for UN Ocean Decade Tsunami Program 2021-2030 itu menegaskan, bahwa Pusat Mitigasi Gempa dan Tsunami Sumatera ini dibuat dengan visi menjadi pusat Iptek yang menghasilkan penemuan dan inovasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mitigasi bencana yang unggul dan terpandang di tingkat lokal, nasional, dan diakui secara internasional.

"Tentu saja, inovasi tersebut akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan kondisi masyarakat Indonesia yang lebih aman dari ancaman bencana, khususnya bencana gempa dan tsunami Sumatera," katanya.


Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024