Jakarta (ANTARA) - Subholding gas PT Pertamina (Persero) yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat lini bisnis niaga gas dan transmisi gas berkontribusi sebesar 73 persen terhadap pendapatan perseroan selama semester I-2024.

Adapun, sebesar 11 persen dikontribusikan dari lini bisnis hulu (upstream) dan sebesar 16 persen sisanya adalah kontribusi dari lini bisnis lainnya.

"Kami percaya dengan terus menjalankan strategi bisnis yang telah ditetapkan, melakukan pengelolaan operasional secara optimal dan efisien, serta penerapan manajemen keuangan dan manajemen resiko yang prudent, perseroan akan mampu menghadapi tantangan dan peluang," ujar Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Selama semester I-2024, perseroan mencatatkan pendapatan senilai 1,83 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat tiga persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Pada periode ini, beban pokok pendapatan meningkat satu persen (yoy) menjadi senilai 1,43 miliar dolar AS dibandingkan senilai 1,415 miliar dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya, sehingga laba kotor meningkat 11 persen (yoy) menjadi senilai 407 juta dolar AS dibandingkan senilai 368 juta dolar AS.

Kemudian, laba operasi perseroan naik tiga persen (yoy) menjadi senilai 293 juta dolar AS pada semester I-2024, dibandingkan senilai 284 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya.

Perseroan mencatatkan laba bersih yang tumbuh 28 persen (yoy) menjadi senilai 187 juta dolar AS pada semester I- 2024, dibandingkan senilai 145 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya.

Adapun, EBITDA perseroan tercatat senilai 578 juta miliar dolar AS yang dikontribusikan dari penurunan laba selisih kurs dan beban penyusutan, yang dikontribusikan 75 persen dari segmen niaga gas, transmisi gas dan lainnya, serta 25 persen dikontribusikan dari segmen hulu.

Selama semester I- 2024 perseroan mencatatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai 70 juta dolar AS, yang mana 44 persen penyerapan oleh segmen downstream dan lainnya, sedangkan 56 persen diserap oleh segmen hulu.

“Perusahaan melakukan sejumlah inisiatif diantaranya dengan membangun dan menambah infrastruktur gas bumi yang terintegrasi untuk mendorong perluasan segmen pengguna,” ujar Arief.

Arief menjelaskan, peningkatan penggunaan LNG tercermin dari pencapaian regasifikasi gas LNG melalui Terminal Use Agreement (TUA) FSRU Lampung, seiring dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan dan optimasi FSRU Lampung, volume penyaluran gas mencapai 65 BBTUD atau meningkat 76 persen dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2023.

“PGN akan tetap mengembangkan core business yang sudah melekat yaitu pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi. Meski begitu PGN juga akan tetap adaptif dan bertumbuh dengan sejumlah inisiatif baru seperti peningkatan bisnis LNG dengan menitikberatkan pada efisiensi serta efektivitas biaya logistik dalam penyaluran gas bumi,” ujar Arief.

Kemudian, lanjutnya, PGN akan bersinergi dengan pemerintah untuk menyelesaikan proyek infrastruktur gas bumi Cirebon-Semarang tahap II, yang akan membawa gas bumi dari Jawa Timur ke Jawa Barat.

Ia menjelaskan, terdapat inisiatif bisnis baru sejalan dengan pengembangan Pipa Cisem II di mana PGN akan membangun Pipa Distribusi Tegal – Cilacap dalam rangka gasifikasi Refinery Unit IV Cilacap.

“PGN bersinergi dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), proyek ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2025 dengan volume commissioning yang dialirkan sekitar 51 MMSCFD,” ujar Arief.


 

Pewarta : Muhammad Heriyanto
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024