Lampung Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung menggencarkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah tersebut.

"Acara pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi ini digagas oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdaperin) yang digelar di kompleks GWH Kelurahan Waylubuk, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan," kata Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto di Kalianda, Senin.

Pihaknya menegaskan bahwa pihak Bulog siap membantu pemerintah daerah apabila terjadi kelangkaan barang kebutuhan pokok untuk masyarakat.

"Tadi kita ngobrol sama pihak Bulog, mereka menyatakan apabila terjadi kelangkaan semacam beras, minyak dan gula, mereka siap membantu pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap hadirnya pasar murah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat ekonomi lemah untuk memperoleh sembako.

"Jadi hadirnya pemerintah dan para pelaku usaha di sini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait ekonomi masyarakat serta menekan laju inflasi di daerah," kata dia.

Ia menjelaskan, GPM yang digelar tersebut juga untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan yang berkualitas dengan harga yang murah atau terjangkau.

"Alhamdulillah, banyak warga yang beramai-ramai berbelanja di sini. Di sini, pemerintah menyediakan beras, gula, minyak, telur, gas elpiji ukuran 3 kg dan beberapa barang kebutuhan pokok lainnya," ujar dia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lampung Selatan, Eka Riantinawati, juga mengatakan pelaksanaan kegiatan GPM itu juga untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah setempat.

"Saat ini bahan pangan yang harganya di atas HAP (harga anjuran pemerintah) yaitu cabe rawit yang saat ini mencapai Rp55.000 per kilogram, sementara HAP Rp41.000 sampai Rp51.000 per kilogram. Di kegiatan GPM ini cabe rawit dijual dengan harga Rp40.000 per kilogram. Sementara bahan pangan lainnya saat ini pasokan dan harganya stabil sesuai dengan harga anjuran pemerintah," ujar dia.

Baca juga: BI Lampung sebut empat komoditas jadi prioritas GNPIP hingga akhir 2024

Baca juga: BI Lampung minta waspadai potensi kenaikan harga beras dan daging ayam

Baca juga: Inflasi Lampung sebesar 2,33 persen di Agustus 2024


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2024