Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) telah menganangi sebanyak 195 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan pada bulan Januari hingga Agustus tahun 2024.

"Januari ada 19 kasus, Februari (25), Maret (28), April (9), Mei (30), Juni (32), dan Juli (26), Agustus (26) sehingga total ada 195 kasus DBD yang telah ditangani oleh Dinkes dan puskesmas," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Lampung Selatan Jamaluddin, di Kalianda, Kamis.

Ia mengatakan, dengan adanya temuan baru kasus DBD di Lampung Selatan pihaknya selalu mengingatkan warga tentang bahaya DBD.

Dengan terus meningkatnya kasus DBD di wilayah itu, pihaknya terus menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus demam berdarah dengue.

Ia juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas yang ada di puskesmas untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Menurutnya, penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan pola hidup sehat sangat penting dilakukan, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Karena itu, kata dia, untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya mengimbau dan mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan melalui 3M Plus, yaitu menutup, menguras, dan mengubur, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Dinkes Lampung Selatan selalu meningkatkan peran masyarakat dengan kegiatan PSN dengan 3M Plus, seminggu sekali menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perinduk kan nyamuk," katanya.

Apabila warga ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas, kata dia, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Dan apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan, segera datang kembali ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut, apakah terkena DBD, apalagi di sekitar tempat tinggal sudah ada yang terkena DBD," ujarnya.


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024