Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Panitia New Desa BRILiaN 2024 Dr Muhammad Hendri Nuryadi MSc yang juga Kepala Pusat Studi Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, mengatakan program desa BRILiaN 2024 ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh BRI, untuk melihat potensi-potensi yang ada di desa tersebut, untuk menjadi contoh baik (role model).

“Kita di sini sebagai ketua panitia untuk menjaring desa-desa yang bakal menjadi desa BRILiaN 2024. Kita juga bersama dengan tim BRI akan memilah desa-desa untuk bisa dibina menjadi desa BRILiaN terbaik,” kata Dr Muhammad Hendri Nuryadi, Jumat (7/9).

Menurutnya, sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga intermediary keuangan, yang memberikan value secara ekonomi, namun juga memberikan social value berupa aksi pemberdayaan baik kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa.

Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata. Hal tersebut dicerminkan dari desa yang termasuk kategori maju dan mandiri.

Dia menambahkan, berdasarkan kondisi tersebut, Sejak tahun 2020, BRI hadir turut serta mengembangkan desa melalui program Desa BRILiaN.

Program Desa BRILiaN merupakan program inkubasi desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa, melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).

Desa yang tergabung dalam program Desa BRILIAN diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya. Sampai saat ini program Desa BRILiaN telah diikuti oleh 3.178 desa yang aktif tergerak berinisiatif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.

Desa BRILiaN fokus pada pengembangan 4 aspek penting yang terdapat di desa, yaitu BUMDes sebagai motor ekonomi desa; Digitalisasi, implementasi produk dan aktivitas digital di desa; Sustainability, tangguh dan secara continue dalam membangun desa; dan Innovation, kreatif dalam menciptakan inovasi desa.

Dengan objek pemberdayaan meliputi perangkat desa (kepala desa), pengurus BUMDes, badan permusyawaratan desa, pelaku usaha desa, dan Pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

“Harapan kami, kegiatan yang sangat bermanfaat ini bisa beramai-ramai diikuti oleh seluruh elemen kunci pertumbuhan ekonomi yang ada di desa.  Melihat dari pengalaman yang sudah berjalan, bisa saja bapak ibu ikuti di balai desa, kantor desa, kantor BUMDes, atau bahkan di kantor BRI unit kami,” ujar Hendri.

Desa BRILiaN sejatinya merupakan desa yang penuh prestasi dan inspirasi, desa yang tanggap, tangguh dan inovatif di masa pandemi maupun pasca pandemi seperti sekarang, dan layak jadi percontohan desa lain.

“Sebagai informasi dapat kami sampaikan bahwa penyelenggaraan Desa BRILiaN kali ini merupakan tahun kelima, pada tahun ini, kami lanjutkan Program Desa BRILiaN ini yang kami bagi menjadi 3 (batch) dengan target 1.000 desa peserta dari seluruh penjuru Indonesia,” katanya lagi.
Baca juga: BRI terus komitmen kembangkan desa BRILiaN
Baca juga: Masuk 15 desa terbaik, Desa Sri Bawono Lampung Tengah ikuti desa BRILian sejak 2019


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024