Rangkasbitung (ANTARA) -
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Jumat, mengatakan hasil tersebut berasal dari areal tanam seluas 59.860 hektare dan jika diakumulasikan menjadi beras sebanyak 240.164 ton.
Adapun kebutuhan beras untuk warga Lebak dengan penduduk 1,4 juta jiwa sebanyak 143.038 ton per tahun dengan rata-rata 11.920 ton per bulan.
Saat ini, penyerapan beras sampai Juli 2024 sebanyak 83.439 ton dan jumlah beras tersebut mengalami surplus 156.725 ton untuk 13 bulan ke depan.
"Kami menjamin persediaan beras di Lebak masih aman dan cukup hingga tahun depan," kata Deni.
Menurut dia, pihaknya kini menginstruksikan kepada kelompok-kelompok tani agar awal September 2024 dapat melakukan gerakan percepatan tanam ketiga.
Pemerintah Kabupaten Lebak kini menyiapkan sarana prasarana pendukung diantaranya pompanisasi, pengadaan benih unggul tahan hama penyakit juga masa panen 90 hari setelah tanam.
"Kami berharap musim tanam ketiga 2024 dapat mendongkrak produksi pangan yang ditargetkan 10.000 hektare," katanya menjelaskan.
Produksi gabah pungut di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten periode Januari-Juli 2024 mencapai 457.401 ton yang terdiri dari padi sawah 448.201 ton dan padi gogo 9.200 ton.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Jumat, mengatakan hasil tersebut berasal dari areal tanam seluas 59.860 hektare dan jika diakumulasikan menjadi beras sebanyak 240.164 ton.
Adapun kebutuhan beras untuk warga Lebak dengan penduduk 1,4 juta jiwa sebanyak 143.038 ton per tahun dengan rata-rata 11.920 ton per bulan.
Saat ini, penyerapan beras sampai Juli 2024 sebanyak 83.439 ton dan jumlah beras tersebut mengalami surplus 156.725 ton untuk 13 bulan ke depan.
"Kami menjamin persediaan beras di Lebak masih aman dan cukup hingga tahun depan," kata Deni.
Menurut dia, pihaknya kini menginstruksikan kepada kelompok-kelompok tani agar awal September 2024 dapat melakukan gerakan percepatan tanam ketiga.
Pemerintah Kabupaten Lebak kini menyiapkan sarana prasarana pendukung diantaranya pompanisasi, pengadaan benih unggul tahan hama penyakit juga masa panen 90 hari setelah tanam.
"Kami berharap musim tanam ketiga 2024 dapat mendongkrak produksi pangan yang ditargetkan 10.000 hektare," katanya menjelaskan.