Jakarta (ANTARA) - Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah, menginginkan perolehan medali emas menjadi tradisi cabang angkat besi dalam olimpiade-olimpiade selanjutnya.
"Harapan saya ke depan angkat besi lebih baik lagi dari satu medali emas ini, insyaallah pada Olimpiade 2028 bisa dua medali emas," ujar Rizki kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa malam, saat tiba kembali di Indonesia setelah mengikuti Olimpiade Paris 2024.
Rizki meraih medali emas saat tampil dalam angkat besi kelas 73kg putra Olimpiade Paris 2024 dengan total angkatan seberat 354 kg, masing-masing 155 kg angkatan snatch dan 199 kg clean & jerk.
Lifter asal Banten itu juga memecahkan rekor Olimpiade angkatan clean and jerk.
Perolehan medali emas itu menambah koleksi medali Indonesia menjadi dua emas (satu medali emas lainnya disabet atlet panjat tebing Veddriq Leonardo) dan satu medali perunggu yang diraih atlet bulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Baca juga: Peraih medali Olimpiade Paris akan diarak
Rizki berharap pada Olimpiade 2028, angkat besi Indonesia kembali mengukir sejarah dengan menyabet medali emas.
Ia mengatakan, medali emas pertama untuk angkat besi yang diperolehnya adalah langkah awal dari perjalanan untuk terus berprestasi pada Olimpiade.
"Semoga ke depan bisa mempertahankan pencapaian ini dan kalau bisa harus ditingkatkan lagi," ujar atlet berusia 21 tahun itu.
Rizki bersama Veddriq Leonardo, diikuti lifter putri Nurul Akmal dan atlet panjat tebing putri Rajiah Sallsabillah serta para pelatih dan tim ofisial tiba di Indonesia tiba melalui Terminal VVIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta tepat pukul 22.55 WIB.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Yenny Wahid dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rosan Perkasa Roeslani.
Baca juga: Veddriq kaget disambut keluarga saat tiba di tanah air
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rizki ingin medali emas jadi tradisi angkat besi pada Olimpiade
"Harapan saya ke depan angkat besi lebih baik lagi dari satu medali emas ini, insyaallah pada Olimpiade 2028 bisa dua medali emas," ujar Rizki kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa malam, saat tiba kembali di Indonesia setelah mengikuti Olimpiade Paris 2024.
Rizki meraih medali emas saat tampil dalam angkat besi kelas 73kg putra Olimpiade Paris 2024 dengan total angkatan seberat 354 kg, masing-masing 155 kg angkatan snatch dan 199 kg clean & jerk.
Lifter asal Banten itu juga memecahkan rekor Olimpiade angkatan clean and jerk.
Perolehan medali emas itu menambah koleksi medali Indonesia menjadi dua emas (satu medali emas lainnya disabet atlet panjat tebing Veddriq Leonardo) dan satu medali perunggu yang diraih atlet bulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Baca juga: Peraih medali Olimpiade Paris akan diarak
Rizki berharap pada Olimpiade 2028, angkat besi Indonesia kembali mengukir sejarah dengan menyabet medali emas.
Ia mengatakan, medali emas pertama untuk angkat besi yang diperolehnya adalah langkah awal dari perjalanan untuk terus berprestasi pada Olimpiade.
"Semoga ke depan bisa mempertahankan pencapaian ini dan kalau bisa harus ditingkatkan lagi," ujar atlet berusia 21 tahun itu.
Rizki bersama Veddriq Leonardo, diikuti lifter putri Nurul Akmal dan atlet panjat tebing putri Rajiah Sallsabillah serta para pelatih dan tim ofisial tiba di Indonesia tiba melalui Terminal VVIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta tepat pukul 22.55 WIB.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Yenny Wahid dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rosan Perkasa Roeslani.
Baca juga: Veddriq kaget disambut keluarga saat tiba di tanah air
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rizki ingin medali emas jadi tradisi angkat besi pada Olimpiade