Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memperkirakan perekonomian Lampung terus bertumbuh sampai batas atas sebesar 4,9 persen hingga akhir 2024.
 
"Ke depan prospek pertumbuhan ekonomi Lampung hingga akhir 2024 tetap kuat, diperkirakan tumbuh kisaran 4,5-4,9 persen. Jauh lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 4,55 persen," ujar Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung Fiskara Indawan di Bandarlampung, Jumat.
 
Ia mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap positif di akhir tahun tersebut didukung dari sumber pertumbuhan dari segi permintaan dan penawaran. Terutama adanya dukungan tetap kuatnya permintaan domestik.
 
"Dari segi permintaan konsumsi rumah tangga akan meningkat atas adanya optimisme masyarakat sejalan dengan ekspektasi kenaikan pendapatan, kemudian dari konsumsi pemerintah ada peningkatan pagu belanja APBD dan APBN di Lampung sebesar 5,98 persen tahun ke tahun," katanya.
 
Dia melanjutkan dari segi investasi meski dengan berkurangnya jumlah proyek strategis nasional bernilai besar dan ada kecenderungan investor melakukan proses menunggu dan melihat kondisi di periode pemilu, namun dari sisi lembaga non profit melayani rumah tangga meningkat karena aktivitas politik pada periode pemilu.
 
"Kemudian prospek harga komoditas utama ekspor impor Lampung melandai seiring perbaikan rantai pasok global. Dimana ada penurunan harga komoditas ekspor kopi, CPO, batubara dan impor utama berupa pupuk dan gula, dan adanya perlambatan permintaan batubara dunia. Akan tetapi optimis ekonomi tetap positif karena sektor lapangan usaha seperti transportasi terus bertumbuh," ucap dia.
 
Sedangkan dari sisi penawaran di sektor pertanian dengan kondisi cuaca yang kondusif dari tahun lalu bisa menjaga produktivitas, industri pengolahan menguat dengan adanya permintaan domestik dan adanya implementasi kebijakan B35 dan potensi implementasi B40.
 
"Kemudian perdagangan pun menguat karena jumlah hari libur, cuti bersama serta penyelenggaraan kegiatan meningkat. Lalu sektor pertambangan meningkat karena adanya peningkatan lifting minyak bumi pascarevitalisasi main oil milik PHE OSES," tambahnya.

Baca juga: BI: Permintaan domestik dukung ekonomi Lampung triwulan II-2024

Baca juga: BI Lampung ajak masyarakat untuk bangga produk UMKM lokal

Baca juga: BI Lampung dukung pelestarian Rumah Asisten Wedana Metro

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2024