Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung menghimbau kepada orang tua agar tidak membiasakan memberi anak makanan dan minuman manis guna menghindari penyakit gagal ginjal atau diabetes.
"Kami minta kepada orang tua, tak terlalu sering memberikan dan membiarkan anak-anaknya memakan-makanan yang manis-manis guna mencegah terjadinya penyakit kronis seperti diabetes dan gagal ginjal," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Rabu.
Menurutnya, guna menghindari anak-anak mengkonsumsi makanan yang manis saat berada di sekolah sebaiknya orang tua menyiapkan bekal yang sehat bagi anak-anaknya.
"Jadi biar terkontrol juga dan mengurangi anak-anak jajan sembarangan maka lebih baik orang tua memberi mereka bekal saat bersekolah," kata dia.
Desti pun mengungkapkan bahwa hingga saat ini Dinas Kesehatan Bandarlampung belum menemui kasus adanya anak-anak di kota ini yang mengidap penyakit seperti diabetes ataupun gagal ginjal.
"Di Bandarlampung tidak ditemukan pasien anak dengan gagal ginjal yang hemodialisa atau cuci darah. Apalagi memang proses cuci darah anak hanya dilakukan di rumah sakit dan tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana pun turut prihatin dengan kondisi banyaknya pemberitaan mengenai anak-anak yang menjalani cuci darah maupun diabetes karena pola makanan yang kurang sehat.
"Jadi saya minta orangtua di Bandarlampung jangan biasakan anak untuk mengkonsumsi makanan ataupun minuman manis kemasan.
Anak SD terutama ya, ini kan memang susah kalau dilarang. Tetapi harus disiasati dengan membawakan bekal buatan kita yang terjamin kesehatannya," kata dia.
"Kami minta kepada orang tua, tak terlalu sering memberikan dan membiarkan anak-anaknya memakan-makanan yang manis-manis guna mencegah terjadinya penyakit kronis seperti diabetes dan gagal ginjal," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Rabu.
Menurutnya, guna menghindari anak-anak mengkonsumsi makanan yang manis saat berada di sekolah sebaiknya orang tua menyiapkan bekal yang sehat bagi anak-anaknya.
"Jadi biar terkontrol juga dan mengurangi anak-anak jajan sembarangan maka lebih baik orang tua memberi mereka bekal saat bersekolah," kata dia.
Desti pun mengungkapkan bahwa hingga saat ini Dinas Kesehatan Bandarlampung belum menemui kasus adanya anak-anak di kota ini yang mengidap penyakit seperti diabetes ataupun gagal ginjal.
"Di Bandarlampung tidak ditemukan pasien anak dengan gagal ginjal yang hemodialisa atau cuci darah. Apalagi memang proses cuci darah anak hanya dilakukan di rumah sakit dan tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana pun turut prihatin dengan kondisi banyaknya pemberitaan mengenai anak-anak yang menjalani cuci darah maupun diabetes karena pola makanan yang kurang sehat.
"Jadi saya minta orangtua di Bandarlampung jangan biasakan anak untuk mengkonsumsi makanan ataupun minuman manis kemasan.
Anak SD terutama ya, ini kan memang susah kalau dilarang. Tetapi harus disiasati dengan membawakan bekal buatan kita yang terjamin kesehatannya," kata dia.