Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin mengatakan melalui program sapi dan kerbau komoditas andalan negeri (SIKOMANDAN) pada Juni telah lahir sebanyak 70.517 ekor pedet atau anak sapi yang bisa mendukung peningkatan populasi ternak di daerahnya.
"Subsektor peternakan menjadi salah satu sektor yang berperan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung. Hal itu terlihat dari laju pertumbuhan PDRB subsektor peternakan yang cukup tinggi di 2023 dibandingkan subsektor lainnya dengan pertumbuhan sebesar 7,01 persen," ujar Samsudin di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan pada 2024 ini sebagai upaya meningkatkan populasi ternak di daerahnya dilakukan pemaksimalan program SIKOMANDAN, di mana hingga Juni telah ada 70.517 ekor pedet yang lahir. Dan tahun ini target akseptor SIKOMANDAN berjumlah 285 ribu ekor.
"Adanya peningkatan jumlah penduduk turut memberi andil dalam peningkatan konsumsi protein hewani. Dan hal ini menjadi peluang bagi sektor pertanian, khususnya subsektor peternakan untuk terus berkembang melalui peningkatan sumber daya manusia peternakan dan kesehatan hewan, sekaligus melakukan hilirisasi produk peternakan," katanya
Ia melanjutkan maka dalam upaya mendukung peningkatan populasi ternak selain melalui program SIKOMANDAN, perlu juga melakukan pemaksimalan pengelolaan pakan melalui optimalisasi teknologi pengolahan pakan, pengawasan dan pemeriksaan mutu pakan.
"Yang dapat dilakukan lagi yaitu dengan pengembangan kawasan korporasi peternakan. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai produksi dengan adanya sinergi dan kolaborasi antar pihak dari hulu sampai ke hilir," tambahnya.
Menurut dia, sebagai salah satu provinsi lumbung ternak, maka langkah untuk menjaga produksi dan peningkatan populasi ternak akan terus dilaksanakan.
Diketahui melalui program SIKOMANDAN sebagai upaya peningkatan populasi ternak di Lampung, pada 2024 ini jumlah target akseptor atau sapi betina yang siap bunting melalui inseminasi buatan sebanyak 285 ribu ekor dari sebelumnya di 2023 sebanyak 255 ribu ekor.
Dan untuk biaya operasional pelaksanaan inseminasi buatan direncanakan tersedia 303.450 dosis, dan diharapkan 80 persen ternak yang melakukan inseminasi buatan dapat dilakukan pemeriksaan kebuntingan (PKb) dengan target 242.750 ekor.
Ia mengatakan pada 2024 ini sebagai upaya meningkatkan populasi ternak di daerahnya dilakukan pemaksimalan program SIKOMANDAN, di mana hingga Juni telah ada 70.517 ekor pedet yang lahir. Dan tahun ini target akseptor SIKOMANDAN berjumlah 285 ribu ekor.
"Adanya peningkatan jumlah penduduk turut memberi andil dalam peningkatan konsumsi protein hewani. Dan hal ini menjadi peluang bagi sektor pertanian, khususnya subsektor peternakan untuk terus berkembang melalui peningkatan sumber daya manusia peternakan dan kesehatan hewan, sekaligus melakukan hilirisasi produk peternakan," katanya
Ia melanjutkan maka dalam upaya mendukung peningkatan populasi ternak selain melalui program SIKOMANDAN, perlu juga melakukan pemaksimalan pengelolaan pakan melalui optimalisasi teknologi pengolahan pakan, pengawasan dan pemeriksaan mutu pakan.
"Yang dapat dilakukan lagi yaitu dengan pengembangan kawasan korporasi peternakan. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai produksi dengan adanya sinergi dan kolaborasi antar pihak dari hulu sampai ke hilir," tambahnya.
Menurut dia, sebagai salah satu provinsi lumbung ternak, maka langkah untuk menjaga produksi dan peningkatan populasi ternak akan terus dilaksanakan.
Diketahui melalui program SIKOMANDAN sebagai upaya peningkatan populasi ternak di Lampung, pada 2024 ini jumlah target akseptor atau sapi betina yang siap bunting melalui inseminasi buatan sebanyak 285 ribu ekor dari sebelumnya di 2023 sebanyak 255 ribu ekor.
Dan untuk biaya operasional pelaksanaan inseminasi buatan direncanakan tersedia 303.450 dosis, dan diharapkan 80 persen ternak yang melakukan inseminasi buatan dapat dilakukan pemeriksaan kebuntingan (PKb) dengan target 242.750 ekor.