Bandarlampung (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung mengedukasi masyarakat pesisir di Kota Bandarlampung untuk mencegah peredaran narkotika melalui jalur laut.

"Jadi dari hasil intelijen kami, pengumpulan bahan dan keterangan maupun data-data potensi, untuk peredaran gelap narkotika masuk wilayah Indonesia 80 persen lewat perairan," kata Kepala BNN Lampung  Brigjen Budi Wibowo, pada Deklarasi Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Masyarakat Pesisir di Kota Bandarlampung, Senin.

Oleh sebab itu, lanjut dia, BNN dan pihak terkait perlu memberikan imun kepada masyarakat di pesisir guna meningkatkan daya tangkal mereka terhadap wujud rayu tipu daya orang yang berusaha memasukkan narkotika secara ilegal melalui jalur perairan.

"Jadi memang sumber daya nelayan, itu yang harus kami jaga dan edukasi bersama, agar mampu menolak dan memiliki daya tangkal terhadap upaya-upaya penyelundupan tersebut," kata dia.

Dia mengatakan kegiatan edukasi ini akan terus dijalankan secara masif, di wilayah pesisir di Kota Bandarlampung.

"Jadi kalau untuk pencegahan itu dilakukan dari dua kegiatan, yakni fungsi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, untuk kegiatannya yang dilakukan menyasar, lingkungan pendidikan, pegawai pemerintahan, swasta dan lingkungan masyarakat.

"Dalam upaya pencegahan, edukasi kepada masyarakat kami lakukan bersama Lembaga Swadaya Masyarakat, TNI/Polri, dan dinas pendidikan. Kegiatan ini masih harus banyak di dilakukan supaya betul-betul generasi kita terlepas dari jerat narkotika," kata dia.

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024