Lampung Timur (ANTARA) - Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo mengingatkan umat Islam akan pentingnya mensyukuri nikmat Allah dalam perayaan Idul Adha.
"Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat tersebut adalah dengan melaksanakan segala perintah-Nya, termasuk berkurban pada hari raya Idul Adha," ujar Bupati Dawam Raharjo dalam khutbahnya di Lapangan Merdeka, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur, Senin.
Bupati menyampaikan makna berkurban sejatinya adalah bentuk kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. Secara syariat, orang yang berkurban disunnahkan untuk menyembelih dan menyebut nama Allah saat penyembelihan.
Hal ini mengingatkan pada peristiwa Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih putranya, Ismail, atas perintah Allah, namun digantikan dengan seekor domba.
"Makna dari peristiwa ini adalah bahwa kurban yang paling baik dan besar pahalanya adalah sesuatu yang paling kita senangi dan cintai," ujarnya.
"Allah menerima amalan ibadah kurban itu sebelum tetesan darah sembelihannya sampai ke bumi," lanjutnya.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan kembali tentang kewajiban mendirikan shalat sebagai bentuk ketakwaan seorang muslim.
"Shalat adalah tiang agama. Mendirikan shalat lima waktu dengan penuh keikhlasan dan ketundukan adalah wujud nyata dari keimanan dan ketakwaan seorang muslim," katanya lagi.
Kegiatan shalat Idul Adha tersebut berlangsung di Lapangan Merdeka, Kecamatan Batanghari yang juga diikuti Wakil Bupati Azwar Hadi, Sekda Moch Jusuf, Kepala Kantor Kemenag Indrajaya, para asisten, kepala OPD, dan ribuan masyarakat sekitar.
Acara berlangsung khidmat dan tertib, dengan peserta shalat mengikuti rangkaian ibadah secara penuh.
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung sebut pengorbanan adalah bentuk perjuangan
Baca juga: Kemenag Lampung: Idul Adha jadi momentum umat untuk terus bersyukur
Baca juga: Khatib sebut Ibadah haji dan kurban bukti kepatuhan pada Sang Pencipta
"Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat tersebut adalah dengan melaksanakan segala perintah-Nya, termasuk berkurban pada hari raya Idul Adha," ujar Bupati Dawam Raharjo dalam khutbahnya di Lapangan Merdeka, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur, Senin.
Bupati menyampaikan makna berkurban sejatinya adalah bentuk kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. Secara syariat, orang yang berkurban disunnahkan untuk menyembelih dan menyebut nama Allah saat penyembelihan.
Hal ini mengingatkan pada peristiwa Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih putranya, Ismail, atas perintah Allah, namun digantikan dengan seekor domba.
"Makna dari peristiwa ini adalah bahwa kurban yang paling baik dan besar pahalanya adalah sesuatu yang paling kita senangi dan cintai," ujarnya.
"Allah menerima amalan ibadah kurban itu sebelum tetesan darah sembelihannya sampai ke bumi," lanjutnya.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan kembali tentang kewajiban mendirikan shalat sebagai bentuk ketakwaan seorang muslim.
"Shalat adalah tiang agama. Mendirikan shalat lima waktu dengan penuh keikhlasan dan ketundukan adalah wujud nyata dari keimanan dan ketakwaan seorang muslim," katanya lagi.
Kegiatan shalat Idul Adha tersebut berlangsung di Lapangan Merdeka, Kecamatan Batanghari yang juga diikuti Wakil Bupati Azwar Hadi, Sekda Moch Jusuf, Kepala Kantor Kemenag Indrajaya, para asisten, kepala OPD, dan ribuan masyarakat sekitar.
Acara berlangsung khidmat dan tertib, dengan peserta shalat mengikuti rangkaian ibadah secara penuh.
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung sebut pengorbanan adalah bentuk perjuangan
Baca juga: Kemenag Lampung: Idul Adha jadi momentum umat untuk terus bersyukur
Baca juga: Khatib sebut Ibadah haji dan kurban bukti kepatuhan pada Sang Pencipta