Bandarlampungerp (ANTARA) - Sebanyak 330 unit perpustakaan desa di Provinsi Lampung telah menerima bantuan penambahan buku bacaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
"Jumlah desa di Provinsi Lampung saat ini ada 2.654, dan jumlah desa yang telah memiliki perpustakaan hanya ada sebanyak 1.385," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan dari 1.385 desa yang memiliki perpustakaan, sebanyak 330 unit perpustakaan desa atau taman baca masyarakat di Lampung akan mendapatkan bantuan buku bacaan dari Perpusnas.
"330 unit perpustakaan desa atau taman baca ini selain terpilih mendapatkan bantuan buku baca, juga akan mendapatkan pembinaan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi," katanya.
Dia melanjutkan program pemberian bantuan buku bacaan dari Perpustakaan Nasional tersebut akan menyasar 10 ribu perpustakaan desa secara nasional.
"Perpustakaan Daerah Lampung juga ikut berkontribusi memberikan pembinaan kepada taman baca masyarakat dan perpustakaan desa di sini," ucap dia.
Menurut dia program tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat hingga desa. Dan pihaknya akan terus mengoptimalkan perpustakaan desa dan taman baca masyarakat.
"Dengan mendekatkan bahan bacaan hingga desa diharapkan indeks literasi meningkat sehingga sumber daya manusia makin baik dan ini butuh bantuan dari semua pihak dalam meningkatkan minat baca masyarakat dari desa," tambahnya.
Ia mengatakan Perpustakaan Daerah Lampung pun telah menurunkan tim untuk memantau secara langsung kondisi perpustakaan desa sejak April 2024 salah satunya di Kota Metro dan Kabupaten Lampung Timur.
"Melalui pengawasan secara langsung ini kami jadi bisa memantau kebutuhan, sekaligus melakukan pendampingan secara langsung ke perpustakaan desa," ujar dia.
Ia mengatakan Perpustakaan Daerah Lampung pun telah menurunkan tim untuk memantau secara langsung kondisi perpustakaan desa sejak April 2024 salah satunya di Kota Metro dan Kabupaten Lampung Timur.
"Melalui pengawasan secara langsung ini kami jadi bisa memantau kebutuhan, sekaligus melakukan pendampingan secara langsung ke perpustakaan desa," ujar dia.