Jakarta (ANTARA) - Program Tebar Hewan Kurban (THK) telah dilakukan Dompet Dhuafa sejak tahun 1994. Program ini membantu pemerataan distribusi daging kurban, menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan di seluruh pelosok Tanah Air.
Daerah tersebut di antaranya adalah daerah tertinggal, pedalaman, dan belum pernah merasakan daging kurban, juga daerah-daerah rawan bencana dan konflik.
Selain kepada masyarakat di pelosok Tanah Air, sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa juga akan menyebarkan sebagian hewan kurban ke negara lain yang membutuhkan. Dalam hal ini adalah masyarakat Palestina yang kini sedang mengalami kesulitan akibat kekerasan kemanusiaan yang terjadi.
Melansir The United Nations World Food Programme–organisasi kemanusiaan terbesar di dunia–untuk keadaan darurat dan menggunakan bantuan pangan untuk memulihkan diri dari konflik, bencana, dan dampak perubahan iklim, malnutrisi di kalangan anak-anak meningkat dengan sangat cepat, dan satu dari tiga anak di bawah usia dua tahun kini mengalami kekurangan gizi akut atau wasted.
Akibat tragedi kemanusiaan tersebut, tak sedikit korban jiwa berjatuhan. Mereka terdiri dari anak-anak, perempuan, lansia, baik itu menderita luka-luka hingga meninggal dunia. Kondisi mengenaskan yang dirasakan masyarakat Gaza, Palestina ini pun mengundang keprihatinan masyarakat dunia. Rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia terpanggil. Bahkan, peristiwa ini terus berlangsung selama Bulan Ramadan 1445 H.
Terhitung sudah lebih dari 200 hari, sejak tanggal 7 Oktober 2023, jumlah orang di Gaza yang menghadapi bencana kelaparan meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari tiga bulan. Mulai dari 570 ribu pada Desember menjadi 1,1 juta orang saat ini. Permasalahan ini menggugah Dompet Dhuafa untuk melaksanakan THK di Palestina pada Iduladha 1445 H/2024 M, yang juga telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Bobby P. Manullang selaku Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 1445 H Dompet Dhuafa dalam rilis pada Rabu (08/05/2024), menjelaskan alasan Dompet Dhuafa menyalurkan hewan kurban ke sana.
“Pertama, karena nilai-nilai kemanusiaan tidak terbatas oleh sekat-sekat demografi maupun geografi. Jadi, di mana ada kasus kemanusiaan maka sudah seharusnya ada yang mengambil tanggung jawab untuk ikut menyelesaikan permasalahan tersebut," ujarnya.
Keterlibatan Dompet Dhuafa dalam pengelolaan hewan kurban di luar negeri dibanding di dalam negeri itu kecil. Namun, memang tetap harus ada yang disalurkan sebagai wujud kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kasus kemanusiaan yang terjadi di negara lainnya," ujarnya.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa berkurban melalui Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa memberikan banyak kebahagiaan kepada banyak pihak, baik yang melaksanakan, yang menerima, hingga para peternak kurban.
TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial. Menapaki perjalanan lebih dari tiga dekade (30 tahun), Dompet Dhuafa berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta CSR. (Kerjasama)
Daerah tersebut di antaranya adalah daerah tertinggal, pedalaman, dan belum pernah merasakan daging kurban, juga daerah-daerah rawan bencana dan konflik.
Selain kepada masyarakat di pelosok Tanah Air, sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa juga akan menyebarkan sebagian hewan kurban ke negara lain yang membutuhkan. Dalam hal ini adalah masyarakat Palestina yang kini sedang mengalami kesulitan akibat kekerasan kemanusiaan yang terjadi.
Melansir The United Nations World Food Programme–organisasi kemanusiaan terbesar di dunia–untuk keadaan darurat dan menggunakan bantuan pangan untuk memulihkan diri dari konflik, bencana, dan dampak perubahan iklim, malnutrisi di kalangan anak-anak meningkat dengan sangat cepat, dan satu dari tiga anak di bawah usia dua tahun kini mengalami kekurangan gizi akut atau wasted.
Akibat tragedi kemanusiaan tersebut, tak sedikit korban jiwa berjatuhan. Mereka terdiri dari anak-anak, perempuan, lansia, baik itu menderita luka-luka hingga meninggal dunia. Kondisi mengenaskan yang dirasakan masyarakat Gaza, Palestina ini pun mengundang keprihatinan masyarakat dunia. Rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia terpanggil. Bahkan, peristiwa ini terus berlangsung selama Bulan Ramadan 1445 H.
Terhitung sudah lebih dari 200 hari, sejak tanggal 7 Oktober 2023, jumlah orang di Gaza yang menghadapi bencana kelaparan meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari tiga bulan. Mulai dari 570 ribu pada Desember menjadi 1,1 juta orang saat ini. Permasalahan ini menggugah Dompet Dhuafa untuk melaksanakan THK di Palestina pada Iduladha 1445 H/2024 M, yang juga telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Bobby P. Manullang selaku Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 1445 H Dompet Dhuafa dalam rilis pada Rabu (08/05/2024), menjelaskan alasan Dompet Dhuafa menyalurkan hewan kurban ke sana.
“Pertama, karena nilai-nilai kemanusiaan tidak terbatas oleh sekat-sekat demografi maupun geografi. Jadi, di mana ada kasus kemanusiaan maka sudah seharusnya ada yang mengambil tanggung jawab untuk ikut menyelesaikan permasalahan tersebut," ujarnya.
Keterlibatan Dompet Dhuafa dalam pengelolaan hewan kurban di luar negeri dibanding di dalam negeri itu kecil. Namun, memang tetap harus ada yang disalurkan sebagai wujud kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kasus kemanusiaan yang terjadi di negara lainnya," ujarnya.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa berkurban melalui Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa memberikan banyak kebahagiaan kepada banyak pihak, baik yang melaksanakan, yang menerima, hingga para peternak kurban.
TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial. Menapaki perjalanan lebih dari tiga dekade (30 tahun), Dompet Dhuafa berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta CSR. (Kerjasama)