Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta perpustakaan dapat hadir hingga tingkat desa untuk memberikan akses literasi bagi masyarakat secara merata.
 
"Ini perlu dievaluasi kalau di tingkat kabupaten dan kota belum ada perpustakaan. Lebih baik semua langsung ke desa dan kecamatan saja," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Kamis.
 
Ia pun meminta perpustakaan dapat hadir di setiap desa serta kecamatan di daerahnya, guna membantu masyarakat mendapatkan akses membaca, sehingga meningkatkan tingkat literasi daerah.
 
"Kalau bisa Provinsi Lampung ini menjadi daerah percontohan untuk mengembangkan perpustakaan desa. Untuk permulaan tidak perlu dilakukan di 2.446 desa tapi hanya perlukan buku di beberapa ratus desa dahulu ini nantinya akan menjadi gerakan yang cukup menarik," katanya.
 
Dia mengatakan adanya pemerataan operasional perpustakaan hingga desa, dapat menjadi program yang memperlengkapi berbagai program pengembangan desa di Lampung, seperti melalui dibukanya E-Samsat Desa, Warung Sehat, BUMDes penyalur pupuk.
 
"Buku yang diberikan ke perpustakaan tingkat desa tidak usah yang terlalu berat, kalau bisa buku untuk anak-anak sekolah kelas 6 SD sampai SMP. Nanti pemerintah daerah akan bantu bukunya menggunakan dana APBD. Saya ingin mengajak pemerintah kabupaten dan kota kalau belum ada perpustakaan lebih baik langsung buat di desa dan kecamatan," ucap dia.
 
Menurut dia, Provinsi Lampung sebagai daerah dengan penduduk terbanyak kedua di Sumatera akan terus berupaya meningkatkan literasi melalui membuka akses baca bagi masyarakat, sebab buku merupakan jendela bagi masyarakat untuk menambah wawasan.
 
"Harapannya perguruan tinggi juga bisa memperlengkapi dengan cara kalau ada buku yang tidak termanfaatkan karena perpustakaan kampus penuh bisa disumbangkan ke perpustakaan disini atau di desa. Dengan semangat kebersamaan ini pasti bisa membuat literasi semakin meningkat untuk mewujudkan generasi muda emas," tambahnya.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024