Jakarta (ANTARA) - Adara menghadirkan edukasi Palestina di lebih dari 257 titik dari Sumatera hingga ujung paling timu Merauke, melalui program Kolaborasi Kebaikan (KOLAK) Ramadhan di seluruh Indonesia.
Bagi Adara, berbicara mengenai Palestina tak selalu mengenai donasi dan boikot, namun poin pentingnya justru ada pada edukasi.
Bagaimana menanamkan kepedulian terhadap isu Palestina di masyarakat merupakan sebuah tantangan tersendiri, hingga pada akhirnya masyarakat memutuskan untuk dapat menunjukkan kepedulian mereka.
Bicara Palestina tidak terlepas dari tiga hal; edukasi, sosialisasi, dan doa. Pertama edukasi, tanpa edukasi orang tidak akan paham apa sebenarnya permasalahan Palestina itu.
Kedua, edukasi ini kami sebarluaskan lagi dengan sosialisasi. Adara melaksanakan kedua hal ini sekaligus dengan menyiapkan bahan edukasi dan mensosialisasikannya ke seluruh segmen.
Ketiga, setelah edukasi dan sosialisasi otomatis yang terjadi jika orang-orang mengetahui pentingnya isu Palestina, mereka akan berdonasi dan berdoa untuk Palestina, ujar Maryam Rachmayani, Direktur Utama Adara Relief International.
Perjalanan menuju titik 0 Km paling timur Indonesia merupakan perjalanan yang unik dan menantang dalam safari edukasi Adara pada Ramadhan ini.
Tim yang turun terdiri dari syekh Palestina bersama satu orang penerjemah, dan pada kesempatan ini Adara menyambangi 6 titik edukasi bekerjasama dengan Yayasan Santri Perbatasan Timur.
Adara turut menyambangi beberapa masjid, di antaranya Masjid Raya Al-Aqsha Merauke, Masjid Nurul Husna Polder, dan Masjid Nurul Huda Spadem melalui kerja sama dengan YSPT.
Kegiatan edukasi ini, Adara turut menggandeng berbagai komunitas dan mitra di seluruh wilayah.
Pada bidang pendidikan misalnya, Adara menggandeng Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan Sekolah Alam Indonesia untuk menjalankan edukasi bagi anak-anak usia TK-SMA. Guna memenuhi kebutuhan edukasi selama Ramadhan, Adara menurunkan 12 tim edukator juru kisah.
“Adara secara khusus menyusun kurikulum edukasi untuk berbagai segmentasi, mulai dari anak usia dini hingga dewasa, karena memandang sangat pentingnya edukasi tentang kepalestinaan, terlebih mengenai Masjid Al-Aqsa. Agar setelah teredukasi, tumbuh rasa cinta dan sayang terhadap Masjid Al-Aqsa yang menjadi kewajiban setiap insan Muslim untuk menjaganya,” kata Fitriah Nur Fadhilah, Kepala Divisi Research and Development Adara Relief International.
Di beberapa wilayah, Adara turut berkesempatan memberikan edukasi pada masjid-masjid raya daerah seperti Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Agung Pangandaran, Masjid Raya Provinsi Papua Selatan (Merauke), Masjid Raya Al-Aqsha Merauke, dan Masjid Agung Al-Aqsha Klaten.
Edukasi Palestina pada masjid-masjid di Indonesia dilaksanakan dalam bentuk safari Ramadhan yang menghadirkan 12 orang narasumber Palestina di Indonesia.
Para syekh Palestina ini memberikan edukasi mengenai kondisi Palestina saat ini dan urgensi umat Islam dalam mencintai Al-Aqsa.
Sebagai hasilnya, selama Ramadhan 1445 H ini Adara telah mengedukasi sejumlah titik edukasi di Indonesia, di antaranya 6 titik edukasi di Riau, 33 titik edukasi di Sumatera Barat, 38 titik edukasi di DKI Jakarta, 57 titik edukasi di Jawa Barat, 24 titik edukasi di Banten, 68 titik edukasi di Jawa Tengah, 4 titik edukasi di Malang, 6 titik edukasi di Merauke, dan 12 kegiatan edukasi yang dijalankan secara daring.
“Kami berharap dengan adanya agenda edukasi kepalestinaan ini, kita tercatat menjadi bagian dari pembebas Baitul Maqdis ‘Nuharriruha tsaqofatan qobla an nuharriroha ardhan’ kita akan membebaskan Palestina dari aspek pengetahuan sebelum membebaskan tanahnya," katanya pula.
"Karena itu, di penghujung bulan Ramadhan yang mulia ini, yang Allah SWT janjikan keberkahan dengan limpahan rahmat serta maghfirah-Nya, kami masih membuka peluang program Kolaborasi Kebaikan (KOLAK) Ramadhan sebagai upaya untuk memaksimalkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudara kita di Palestina yang sampai saat ini masih berduka, terus suarakan jangan lupakan mereka, karena mereka masih membutuhkan bantuan kita,” kata Latifah Hariawati, Direktur Fundraising Adara Relief International.
Bagi Adara, berbicara mengenai Palestina tak selalu mengenai donasi dan boikot, namun poin pentingnya justru ada pada edukasi.
Bagaimana menanamkan kepedulian terhadap isu Palestina di masyarakat merupakan sebuah tantangan tersendiri, hingga pada akhirnya masyarakat memutuskan untuk dapat menunjukkan kepedulian mereka.
Bicara Palestina tidak terlepas dari tiga hal; edukasi, sosialisasi, dan doa. Pertama edukasi, tanpa edukasi orang tidak akan paham apa sebenarnya permasalahan Palestina itu.
Kedua, edukasi ini kami sebarluaskan lagi dengan sosialisasi. Adara melaksanakan kedua hal ini sekaligus dengan menyiapkan bahan edukasi dan mensosialisasikannya ke seluruh segmen.
Ketiga, setelah edukasi dan sosialisasi otomatis yang terjadi jika orang-orang mengetahui pentingnya isu Palestina, mereka akan berdonasi dan berdoa untuk Palestina, ujar Maryam Rachmayani, Direktur Utama Adara Relief International.
Perjalanan menuju titik 0 Km paling timur Indonesia merupakan perjalanan yang unik dan menantang dalam safari edukasi Adara pada Ramadhan ini.
Tim yang turun terdiri dari syekh Palestina bersama satu orang penerjemah, dan pada kesempatan ini Adara menyambangi 6 titik edukasi bekerjasama dengan Yayasan Santri Perbatasan Timur.
Adara turut menyambangi beberapa masjid, di antaranya Masjid Raya Al-Aqsha Merauke, Masjid Nurul Husna Polder, dan Masjid Nurul Huda Spadem melalui kerja sama dengan YSPT.
Kegiatan edukasi ini, Adara turut menggandeng berbagai komunitas dan mitra di seluruh wilayah.
Pada bidang pendidikan misalnya, Adara menggandeng Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan Sekolah Alam Indonesia untuk menjalankan edukasi bagi anak-anak usia TK-SMA. Guna memenuhi kebutuhan edukasi selama Ramadhan, Adara menurunkan 12 tim edukator juru kisah.
“Adara secara khusus menyusun kurikulum edukasi untuk berbagai segmentasi, mulai dari anak usia dini hingga dewasa, karena memandang sangat pentingnya edukasi tentang kepalestinaan, terlebih mengenai Masjid Al-Aqsa. Agar setelah teredukasi, tumbuh rasa cinta dan sayang terhadap Masjid Al-Aqsa yang menjadi kewajiban setiap insan Muslim untuk menjaganya,” kata Fitriah Nur Fadhilah, Kepala Divisi Research and Development Adara Relief International.
Di beberapa wilayah, Adara turut berkesempatan memberikan edukasi pada masjid-masjid raya daerah seperti Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Agung Pangandaran, Masjid Raya Provinsi Papua Selatan (Merauke), Masjid Raya Al-Aqsha Merauke, dan Masjid Agung Al-Aqsha Klaten.
Edukasi Palestina pada masjid-masjid di Indonesia dilaksanakan dalam bentuk safari Ramadhan yang menghadirkan 12 orang narasumber Palestina di Indonesia.
Para syekh Palestina ini memberikan edukasi mengenai kondisi Palestina saat ini dan urgensi umat Islam dalam mencintai Al-Aqsa.
Sebagai hasilnya, selama Ramadhan 1445 H ini Adara telah mengedukasi sejumlah titik edukasi di Indonesia, di antaranya 6 titik edukasi di Riau, 33 titik edukasi di Sumatera Barat, 38 titik edukasi di DKI Jakarta, 57 titik edukasi di Jawa Barat, 24 titik edukasi di Banten, 68 titik edukasi di Jawa Tengah, 4 titik edukasi di Malang, 6 titik edukasi di Merauke, dan 12 kegiatan edukasi yang dijalankan secara daring.
“Kami berharap dengan adanya agenda edukasi kepalestinaan ini, kita tercatat menjadi bagian dari pembebas Baitul Maqdis ‘Nuharriruha tsaqofatan qobla an nuharriroha ardhan’ kita akan membebaskan Palestina dari aspek pengetahuan sebelum membebaskan tanahnya," katanya pula.
"Karena itu, di penghujung bulan Ramadhan yang mulia ini, yang Allah SWT janjikan keberkahan dengan limpahan rahmat serta maghfirah-Nya, kami masih membuka peluang program Kolaborasi Kebaikan (KOLAK) Ramadhan sebagai upaya untuk memaksimalkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudara kita di Palestina yang sampai saat ini masih berduka, terus suarakan jangan lupakan mereka, karena mereka masih membutuhkan bantuan kita,” kata Latifah Hariawati, Direktur Fundraising Adara Relief International.