Lampung Selatan (ANTARA) - Sejumlah warga di Lampung Selatan kembali memanfaatkan bulan suci Ramadhan ini dengan berjualan takjil di sepanjang jalan Kota Kalianda hingga tempat wisata pantai.
Menjelang berbuka puasa pada Ramadhan 1445 Hijriah atau tahun 2024, sejumlah pedagang telah bersiap untuk menjajakan takjil sejak pukul 15.30 WIB."Sudah menjadi tradisi sih, setiap datang bulan Ramadhan sepanjang jalan Kota Kalianda hingga di daerah wisata pantai banyak yang berjualan takjil, dan antusias warga juga banyak yang membeli, sampai jalanan macet," kata salah satu pedagang takjil di Kota Kalianda, Eka, Kamis.
Ia mengatakan, para penjual takjil tersebut banyak yang berasal dari warga setempat yang memang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mencari penghasilan tambahan."Banyak menunya sih seperti dagangan saya ini mulai kolak, gorengan, es campur, hingga lainnya," katanya.
Selain Eka, warga Kalianda lainnya, Sumarni juga berjualan aneka hidangan pembatal puasa, mulai dari otak-otak makanan khas Lampung, gorengan seperti pastel dan tahu berontak, hingga kolak pisang yang sudah dibungkus dalam gelas plastik.Ia mengatakan, omzet yang bisa ia raup bisa dua kali lipat saat momentum bulan suci Ramadhan ini.
"Dari hasil penjualan takjil ini omzet per hari jualan takjil di bulan Ramadhan ini bisa Rp300 ribu hingga Rp400 ribu," kata Sumarni.Sebelumnya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lampung Selatan melibatkan sebanyak 70 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan bazar Ifthar Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi di depan Agung Kalianda.
Kegiatan bazar Gerai Ifthar Ramadhan tersebut digelar mulai 11 Maret sampai dengan 5 April 2024 , di Halaman Masjid Agung Kalianda.Ketua Baznas Lampung Selatan Muhklisin, mengatakan dengan digelarnya pasar takjil Ifthar Ramadan ini sebagai tempat masyarakat mencari makanan dan minuman untuk buka puasa.
"Alhamdulillah, kami buka 50 pendaftaran UMKM. Tapi sampai dengan saat ini yang mendaftar sudah mencapai 70 UMKM," kata ketua Baznas Lampung Selatan Muhklisin, di Kalianda, Rabu.Ia menyebut pelaku UMKM berjualan aneka jenis pakaian, takjil hingga jajanan kuliner tradisional dan modern. Ia menekankan khusus kuliner, yang dijual harus bersertifikat halal sesuai syariat agama Islam.
Kemudian kata dia, kegiatan tersebut juga sebagai upaya Baznas Lampung Selatan dalam menggerakkan UMKM di sekitaran Masjid Agung Kalianda.Muhklisin menyampaikan kegiatan bazar Ifthar Ramadhan bertujuan memeriahkan bulan Ramadhan sekaligus meningkatkan geliat ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Menurut dia, para UMKM yang ikut menjual makanan untuk buka puasa di Gerai Ifthar Ramadan ini diberikan bantuan modal sebesar Rp250 ribu untuk menambah modal usahanya.Tidak hanya diberi modal dengan nominal Rp250 ribu pihaknya juga melibatkan Mikro Finance UMKM yang bekerja sama dengan Masjid Agung Kalianda untuk diberikan pinjaman modal sebesar Rp 3 juta tanpa bunga.
"Jika, nanti UMKM tersebut konsisten dalam pengembalian pinjaman. Maka, UMKM di sekitaran Masjid Agung Kalianda bisa terus dikembangkan," ujarnya.