Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menghentikan perlawanan dari ganda China, Chen Bo Yang/Liu Yi dalam dua gim langsung, 2-0 (21-14 dan 21-18) pada perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) 2024 yang berlangsung di Setia City Convention Center, Shah Alam, Selangor, Jumat.
"Alhamdulillah kami bisa melewati pertandingan ini dengan meraih kemenangan. Kami pun bisa menyamakan kedudukan 2-2 lawan China. Setelah ini kami akan mendukung perjuangan teman yang bertanding di partai terakhir. Apapun hasilnya, kami akan terus mendukung kawan," ujar Leo dikutip dari keterangan resmi PBSI.
Meski dalam kondisi tim tertinggal 1-2, Daniel mengaku tidak menjadikan hal tersebut sebagai tekanan namun justru menjadi tantangan.
"Kami turun bertanding saat Indonesia tertinggal 1-2. Tetapi hal ini bukan menjadi tekanan buat kami. Sebaliknya menjadi tantangan dengan harapan kami bisa mengontrol permainan saat bertanding. Tekanan itu pasti ada tetapi bagaimana kami bisa mengontrol tekanan itu menjadi tantangan untuk bisa menang," ujar Daniel.
"Kami justru sangat bersemangat untuk menunjukkan kepada tim lain bahwa Indonesia itu juga bisa menang melawan China. Tidak ada yang tidak mungkin," tambah peraih medali emas Indonesia Masters 2024 tersebut.
Leo mengatakan timnya telah melakukan evaluasi atas kekalahan dari Korea Selatan pada pertandingan sebelumnya. Hal tersebut ditunjukkan di pertandingan menghadapi Tiongkok kali ini dengan tim ganda putra Indonesia menyapu bersih dua pertandingan dengan kemenangan.
"Saat lawan Korea Selatan, dua ganda Indonesia memang kalah. Tetapi lawan China dua ganda bisa menang. Ini karena kami juga telah belajar dari kekalahan lalu dan berusaha memperbaikinya," kata Leo.
Saat ini kedudukan Indonesia imbang menghadapi Tiongkok dengan skor 2-2. Pada pertandingan pamungkas, tunggal putra Indonesia Yohanes Saut akan berjuang menundukkan Wang Zheng Xing.
"Alhamdulillah kami bisa melewati pertandingan ini dengan meraih kemenangan. Kami pun bisa menyamakan kedudukan 2-2 lawan China. Setelah ini kami akan mendukung perjuangan teman yang bertanding di partai terakhir. Apapun hasilnya, kami akan terus mendukung kawan," ujar Leo dikutip dari keterangan resmi PBSI.
Meski dalam kondisi tim tertinggal 1-2, Daniel mengaku tidak menjadikan hal tersebut sebagai tekanan namun justru menjadi tantangan.
"Kami turun bertanding saat Indonesia tertinggal 1-2. Tetapi hal ini bukan menjadi tekanan buat kami. Sebaliknya menjadi tantangan dengan harapan kami bisa mengontrol permainan saat bertanding. Tekanan itu pasti ada tetapi bagaimana kami bisa mengontrol tekanan itu menjadi tantangan untuk bisa menang," ujar Daniel.
"Kami justru sangat bersemangat untuk menunjukkan kepada tim lain bahwa Indonesia itu juga bisa menang melawan China. Tidak ada yang tidak mungkin," tambah peraih medali emas Indonesia Masters 2024 tersebut.
Leo mengatakan timnya telah melakukan evaluasi atas kekalahan dari Korea Selatan pada pertandingan sebelumnya. Hal tersebut ditunjukkan di pertandingan menghadapi Tiongkok kali ini dengan tim ganda putra Indonesia menyapu bersih dua pertandingan dengan kemenangan.
"Saat lawan Korea Selatan, dua ganda Indonesia memang kalah. Tetapi lawan China dua ganda bisa menang. Ini karena kami juga telah belajar dari kekalahan lalu dan berusaha memperbaikinya," kata Leo.
Saat ini kedudukan Indonesia imbang menghadapi Tiongkok dengan skor 2-2. Pada pertandingan pamungkas, tunggal putra Indonesia Yohanes Saut akan berjuang menundukkan Wang Zheng Xing.