Bandarlampung (ANTARA) - Wali kota Bandarlampung Eva Dwiana meresmikan gedung instalasi farmasi sebagai penyimpanan obat-obatan sebelum didistribusikan ke masyarakat.

"Dengan adanya gedung instalasi farmasi baru ini, petugas yang ada harus bisa lebih optimal dalam melayani masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan," kata Eva Dwiana, di Bandarlampung, Selasa.

Ia meminta Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Gedung Instalasi Farmasi segera mendata obat-obatan apa saja yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

"Kalau sudah punya gedung seperti ini bisa melayani masyarakat dengan kelengkapan obat-obatan yang ada. Saya harap kalau bisa obat lain, selain generik, ada disini untuk orang yang membutuhkan," kata dia.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas (Dinkes) Bandarlampung Desti Mega Putri mengatakan gedung instalasi farmasi yang dibangun di atas lahan 900 meter itu menghabiskan dana Rp3,5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023.

"Gedung instalasi ini akan digunakan untuk penyimpanan obat dan maupun barang medis habis pakai, seperti vaksin dan alat kesehatan sebelum didistribusikan ke puskesmas," katanya. 

Dia pun berharap ke depan Dinas Kesehatan dapat memiliki buffer stock (stok penyangga) Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan alat kesehatan, sehingga pelayanan di puskesmas dapat lebih optimal.

"Jadi pelayanan di gedung instalasi farmasi itu sudah bisa langsung bekerja melayani kebutuhan obat bagi masyarakat," katanya. 
 

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024