Pekanbaru, (ANTARA) - Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur Sumatra kilometer 83 di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Provinsi Riau kembali meningkat hingga ketinggian 70 centimeter sehingga kendaraan roda empat dan dua tidak disarankan untuk melintas.
"Kami imbau untuk kendaraan roda empat jangan dulu melewati Jalan Lintas Timur ini. Karena debit air lagi meningkat mencapai 70 cm atau sepaha orang dewasa," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pelalawan, AKP Akira Ceria, yang dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.
Menurutnya sudah banyak kendaraan yang mogok akibat memaksakan diri melewati jalan tersebut. Bahkan sudah ada air banjir yang sudah masuk ke dalam kendaraan.
Untuk itu disarankan bagi pengendara untuk melewati jalan alternatif lintas tengah atau jalur Kuantan Singingi. Satlantas Polres Pelalawan dan instansi terkait lanjutnya tetap melakukan pengaturan dan pengecekan kepadatan dan kemacetan.
Debit air mengalami peningkatan dikarenakan luapan dari Sungai Kampar akibat pintu pelimpah air Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang yang dibuka empat hari lalu. Sebanyak lima pintu pelimpah diturunkan dari posisi semula 140 cm menjadi 40 cm.
Sejatinya beberapa hari lalu banjir yang menggenangi jalan lintas sejak dua bulan terakhir sudah mulai surut. Namun pada awal pekan kembali meningkat dari tinggi awal 40 cm pada Senin (29/01) lalu berturut-turut pada hari berikutnya naik 10 cm hingga mencapai 70 cm saat ini.
Akibatnya volume kendaraan dari Pangkalan Kuras ke Pangkalan Kerinci dan sebaliknya mengalami macet panjang. Situasi itu diperparah lagi oleh kondisi jalan yang berlubang di lokasi genangan banjir sehingga dikhawatirkan bisa membuat kendaraan terperosok.
Untuk mengantisipasi hal itu, Satuan Polisi Air dan Udara Polres Pelalawan membuat penanda dengan menggunakan botol plastik. Botol yang mengapung di atas permukaan air itu ditempel scottlight sehingga pengendara mengetahui di tempat itu ada lubang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir di Jalan Lintas Timur Sumatera di Pelalawan kembali meningkat
"Kami imbau untuk kendaraan roda empat jangan dulu melewati Jalan Lintas Timur ini. Karena debit air lagi meningkat mencapai 70 cm atau sepaha orang dewasa," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pelalawan, AKP Akira Ceria, yang dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.
Menurutnya sudah banyak kendaraan yang mogok akibat memaksakan diri melewati jalan tersebut. Bahkan sudah ada air banjir yang sudah masuk ke dalam kendaraan.
Untuk itu disarankan bagi pengendara untuk melewati jalan alternatif lintas tengah atau jalur Kuantan Singingi. Satlantas Polres Pelalawan dan instansi terkait lanjutnya tetap melakukan pengaturan dan pengecekan kepadatan dan kemacetan.
Debit air mengalami peningkatan dikarenakan luapan dari Sungai Kampar akibat pintu pelimpah air Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang yang dibuka empat hari lalu. Sebanyak lima pintu pelimpah diturunkan dari posisi semula 140 cm menjadi 40 cm.
Sejatinya beberapa hari lalu banjir yang menggenangi jalan lintas sejak dua bulan terakhir sudah mulai surut. Namun pada awal pekan kembali meningkat dari tinggi awal 40 cm pada Senin (29/01) lalu berturut-turut pada hari berikutnya naik 10 cm hingga mencapai 70 cm saat ini.
Akibatnya volume kendaraan dari Pangkalan Kuras ke Pangkalan Kerinci dan sebaliknya mengalami macet panjang. Situasi itu diperparah lagi oleh kondisi jalan yang berlubang di lokasi genangan banjir sehingga dikhawatirkan bisa membuat kendaraan terperosok.
Untuk mengantisipasi hal itu, Satuan Polisi Air dan Udara Polres Pelalawan membuat penanda dengan menggunakan botol plastik. Botol yang mengapung di atas permukaan air itu ditempel scottlight sehingga pengendara mengetahui di tempat itu ada lubang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir di Jalan Lintas Timur Sumatera di Pelalawan kembali meningkat