Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Essy Asiah mengatakan nilai pembiayaan revitalisasi Pasar Pasir Gintung di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung sebesar Rp24 miliar.
"Selain Pasar Natar yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, kegiatan pembangunan dan revitalisasi pasar juga dilakukan di Kota Bandarlampung tepatnya adalah Pasar Pasir Gintung," ujar Essy Asiah, di Lampung Selatan, Kamis.
Ia mengatakan biaya yang dialokasikan untuk pelaksanaan revitalisasi Pasar Pasir Gintung tersebut berjumlah Rp24 miliar.
"Karena tempatnya memang kecil, sehingga membutuhkan revitalisasi, jadi anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp24 miliar," katanya.
Dia melanjutkan revitalisasi dan pembangunan pasar tradisional Pasir Gintung tersebut dibangun dengan bentuk bangunan basement.
"Kebetulan lokasi pasar terbatas dan tidak ada tempat parkir, sehingga struktur bangunan akan dibuat basement atau bangunan bawah tanah sebagai lokasi parkir kendaraan dan bertingkat untuk kios pedagang," katanya.
Ia melanjutkan, nantinya bila telah selesai pengerjaan konstruksi pembangunan Pasar Pasir Gintung mampu menampung sebanyak 214 unit kios pedagang.
"Struktur bangunan bertingkat dan basement mampu menampung 214 kios, karena lahannya kecil sekali. Pemilihan bentuk bangunan seperti ini sudah melalui kajian teknis, kajian struktur tanah, lalu ada kriterianya dan ada justifikasi teknis sehingga di pilihlah jenis bangunan ini," ujarnya.
Pasar Pasir Gintung yang ada di Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandarlampung merupakan salah satu pasar tradisional di tengah kota yang menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Pasar tradisional itu memiliki luas area 2.000 meter persegi. Pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional itu dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir secara langsung pada Mei 2023 silam.
Pasar tradisional itu memiliki luas area 2.000 meter persegi. Pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional itu dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir secara langsung pada Mei 2023 silam.