Bandarlampung (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung menyatakan selama 2024 pihaknya terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di daerahnya.
"Pada 2023 kemarin dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal telah dilakukan beberapa kegiatan seperti sekolah pasar modal, duta pasar modal hingga literasi ke desa serta perangkat desa. Ini akan terus dilanjutkan pada 2024 ini agar makin banyak yang paham pasar modal," ujar Kepala BEI Perwakilan Lampung Hendi Prayogi di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di 2024, pada 2023 pihaknya telah melakukan edukasi kepada 9.379 orang melalui pelaksanaan sekolah pasar modal dari target sebanyak 5.573 orang dan kegiatan tersebut akan terus dilanjutkan di tahun ini.
"Kalau yang melalui sekolah pasar modal sudah pasti akan membuka rekening efek, sedangkan untuk masyarakat yang diedukasi di luar sekolah pasar modal tidak wajib membuka rekening efek tetapi mereka tetap kami edukasi mengenai pasar modal agar terhindar dari investasi bodong," katanya.
Dia menjelaskan untuk peserta literasi dan inklusi pasar modal di luar pelaksanaan sekolah pasar modal di 2023 berjumlah 22.813 orang dari target 21.240 orang.
Sedangkan edukasi yang dilakukan oleh duta pasar modal di sekolah ataupun universitas ada sebanyak 28.164 orang dari target 21.240 orang.
"Lalu untuk jumlah kegiatan edukasi selama 2023 kemarin ada sebanyak 662 kegiatan dari target 423 kegiatan. Tahun ini harapannya bisa terus meningkat jumlah kegiatan yang dilakukan, sehingga makin banyak yang bisa paham pasar modal," tambah Hendi.
Menurut dia, telah dilakukan pula pencanangan program peningkatan literasi dan inklusi pasar modal kepada 1.000 perangkat desa dan masyarakat desa di Provinsi Lampung dengan jumlah peserta mencapai 1.898 peserta.
"Harapannya dengan kegiatan sampai ke desa ini bisa meningkatkan jumlah investor pasar modal Lampung. Sebab Provinsi Lampung ini jadi daerah yang memiliki desa saham terbanyak sekaligus masyarakat desanya cukup banyak yang sudah memahami tentang pasar modal di banding provinsi lain," ucap dia.