Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa pemilu bukan alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan sebab ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi.
"Saudara-saudara sekalian, pemilu bukan alat elit politik untuk melambungkan kekuasaan dengan segala cara," kata Megawati pada pidato peringatan HUT Ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Presiden kelima RI itu mengingatkan siapapun yang nantinya terpilih menjadi pemimpin bangsa harus menyadari betapa kekuasaan tidak selamanya sehingga sudah seharusnya ambil bagian dalam menghadirkan pemilu yang damai.
"Kekuasaan itu tidak langgeng. Yang langgeng itu yang di Atas. Kekuasaan itu akan berhenti, apapun jabatannya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Megawati juga turut menyoroti penerapan penegakan hukum saat ini yang seakan mudah dipermainkan.
"Sekarang hukum itu dipermainkan bahwa kekuasaan itu dapat dijalankan, semaunya saja. No, no, and no," tegas Megawati.
Acara pada hari itu turut dihadiri oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Ketua DPP Puan Maharani, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Berdasarkan pantauan di lokasi, para ketua umum pengusung Ganjar-Mahfud juga hadir, diantaranya Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Sekjen DPP Partai Hanura Benny Rhamdani, dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid.
Acara ini juga diikuti secara daring oleh calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud Md dan sekitar 1,2 juta pengurus PDIP dari tingkat DPD, DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting, dan simpatisan partai di seluruh Indonesia.