Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menyiapkan beberapa upaya untuk meningkatkan kemantapan jalan di wilayah itu pada tahun 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni di Palembang, Kamis, mengatakan upaya itu dilakukan sebab kemantapan jalan di Sumsel pada 2023 mencapai 88,15 persen atau turun dibandingkan 2022 sebesar 93,6 persen.
Ia menjelaskan penurunan itu selain disebabkan oleh anggaran yang turun di Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang (BNTR) Sumsel, juga karena penambahan penanganan perbaikan jalan oleh provinsi.
Maka dari itu, katanya, penanganan jalan milik provinsi akan dilakukan secara dini. Salah satunya dengan melakukan percepatan lelang, sehingga pekerjaan kegiatan jalan bisa dilakukan lebih dini.
"Kemudian, kami akan melakukan kegiatan secara tim dan tidak memakai sistem tahun anggaran sehingga bisa melampaui tahun berikutnya. Lalu, melakukan analisis dan evaluasi, monitoring secara terus menerus dan dikontrol. Kami juga ingin pastikan rencana kegiatan itu direalisasikan dengan dasar pelaksanaan kegiatan yang baik," jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Sumsel M Affandi mengatakan pada tahun 2022 pihaknya mengelola jalan provinsi sepanjang 1.500-an kilometer, namun pada tahun 2023 bertambah menjadi 1.779 kilometer, sehingga persentasenya menyusut bukan karena lubang bertambah.
Ia menjelaskan pada tahun 2024 tidak ada penambahan atau peralihan penanganan jalan yang dimilik kabupaten dan kota untuk dikelola provinsi. Sehingga, kemantapan jalan di 2024 diharapkan bisa meningkat dan berada pada angka 90 persen.
"Saat ini kami tengah menyelesaikan jalan di Cempaka Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur - ke SP 1 Tanah Abang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga saat ini tengah meningkatkan peralihan jalan milik provinsi ke nasional. Salah satu di antaranya adalah Jalan Noerdin Pandji di dekat Bandara SMB II Palembang.
"Masih kami pilah-pilah dulu, karena harus memenuhi syarat supaya bisa ditangani pusat. Tetapi kemungkinan adalah Jalan Noerdin Pandji, bahkan kalau bisa lewat KPBU seperti Jalan di Sorkarno Hatta, " ujarnya.
Dengan penanganan jalan di Sumsel secara bersama-sama, diharapkan kualitasnya bisa lebih baik. Selain itu juga tidak memberatkan APBD provinsi maupun kabupaten/kota di Sumsel, kata Affandi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumsel siapkan upaya tingkatkan kemantapan jalan
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni di Palembang, Kamis, mengatakan upaya itu dilakukan sebab kemantapan jalan di Sumsel pada 2023 mencapai 88,15 persen atau turun dibandingkan 2022 sebesar 93,6 persen.
Ia menjelaskan penurunan itu selain disebabkan oleh anggaran yang turun di Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang (BNTR) Sumsel, juga karena penambahan penanganan perbaikan jalan oleh provinsi.
Maka dari itu, katanya, penanganan jalan milik provinsi akan dilakukan secara dini. Salah satunya dengan melakukan percepatan lelang, sehingga pekerjaan kegiatan jalan bisa dilakukan lebih dini.
"Kemudian, kami akan melakukan kegiatan secara tim dan tidak memakai sistem tahun anggaran sehingga bisa melampaui tahun berikutnya. Lalu, melakukan analisis dan evaluasi, monitoring secara terus menerus dan dikontrol. Kami juga ingin pastikan rencana kegiatan itu direalisasikan dengan dasar pelaksanaan kegiatan yang baik," jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Sumsel M Affandi mengatakan pada tahun 2022 pihaknya mengelola jalan provinsi sepanjang 1.500-an kilometer, namun pada tahun 2023 bertambah menjadi 1.779 kilometer, sehingga persentasenya menyusut bukan karena lubang bertambah.
Ia menjelaskan pada tahun 2024 tidak ada penambahan atau peralihan penanganan jalan yang dimilik kabupaten dan kota untuk dikelola provinsi. Sehingga, kemantapan jalan di 2024 diharapkan bisa meningkat dan berada pada angka 90 persen.
"Saat ini kami tengah menyelesaikan jalan di Cempaka Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur - ke SP 1 Tanah Abang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga saat ini tengah meningkatkan peralihan jalan milik provinsi ke nasional. Salah satu di antaranya adalah Jalan Noerdin Pandji di dekat Bandara SMB II Palembang.
"Masih kami pilah-pilah dulu, karena harus memenuhi syarat supaya bisa ditangani pusat. Tetapi kemungkinan adalah Jalan Noerdin Pandji, bahkan kalau bisa lewat KPBU seperti Jalan di Sorkarno Hatta, " ujarnya.
Dengan penanganan jalan di Sumsel secara bersama-sama, diharapkan kualitasnya bisa lebih baik. Selain itu juga tidak memberatkan APBD provinsi maupun kabupaten/kota di Sumsel, kata Affandi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumsel siapkan upaya tingkatkan kemantapan jalan