Medan (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara menyebutkan sebanyak 3.663 pengguna narkoba di daerah ini telah menjalani rehabilitasi selama 2023.
"Dari total itu ada 1.792 orang menjalani rehabilitasi rawat jalan dan 1.871 orang menjalani rehabilitasi rawat inap," ujar Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol. Toga Habinsaran Panjaitan di Deli Serdang, Rabu.
Ia mengatakan capaian ini masih jauh dari target yaitu 10.000 pengguna narkoba di Sumut untuk dilalukan rehabilitasi dalam per tahun.
Sebab, katanya, target ini untuk menekan pengguna narkoba di Sumut yang sudah mencapai sekitar 1.000.000 orang di provinsi ini yang merupakan terbanyak di Indonesia.
"Ini merupakan perhatian dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk menekan penyalahgunaan narkoba di Sumut tersebut," ucapnya.
Oleh karena itu, Toga mengatakan BNNP Sumut bekerja sama dengan Kodam I Bukit Barisan dan Kepolisian Daerah Sumut membuat tempat rehabilitasi penyalahgunaan narkoba tersebut.
"Ada dua tempat yang direncanakan tahun depan yaitu Rindam di Kota Sintar dan Mako Brimob Medan untuk 2024. Saat ini kami masih dalam pengajuan dana kepada pemerintah pusat," ucapnya.
Menurut dia , nantinya ada 60 personel yang terdiri dari TNI, Polri bekerja sama dengan BNN yang bertugas dalam membantu rehabilitasi penyalahgunaan narkoba tersebut.
"Perlu diketahui juga, bagi keluarga atau masyarakat yang terpapar narkoba, BNN memberikan pelayanan gratis untuk rehabilitasi," ucapnya.
Menurut Toga, kerja sama dengan pemangku kepentingan guna menekan angka penyalahgunaan narkoba yang ditargetkan mencapai 10.000 orang per tahun yang direhabilitasi di 2024.
Dia menambahkan pihaknya melakukan pencegahan dengan melalukan sosialisasi dampak bahaya narkoba kepada pelajar sekolah maupun masyarakat.
"Dari total itu ada 1.792 orang menjalani rehabilitasi rawat jalan dan 1.871 orang menjalani rehabilitasi rawat inap," ujar Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol. Toga Habinsaran Panjaitan di Deli Serdang, Rabu.
Ia mengatakan capaian ini masih jauh dari target yaitu 10.000 pengguna narkoba di Sumut untuk dilalukan rehabilitasi dalam per tahun.
Sebab, katanya, target ini untuk menekan pengguna narkoba di Sumut yang sudah mencapai sekitar 1.000.000 orang di provinsi ini yang merupakan terbanyak di Indonesia.
"Ini merupakan perhatian dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk menekan penyalahgunaan narkoba di Sumut tersebut," ucapnya.
Oleh karena itu, Toga mengatakan BNNP Sumut bekerja sama dengan Kodam I Bukit Barisan dan Kepolisian Daerah Sumut membuat tempat rehabilitasi penyalahgunaan narkoba tersebut.
"Ada dua tempat yang direncanakan tahun depan yaitu Rindam di Kota Sintar dan Mako Brimob Medan untuk 2024. Saat ini kami masih dalam pengajuan dana kepada pemerintah pusat," ucapnya.
Menurut dia , nantinya ada 60 personel yang terdiri dari TNI, Polri bekerja sama dengan BNN yang bertugas dalam membantu rehabilitasi penyalahgunaan narkoba tersebut.
"Perlu diketahui juga, bagi keluarga atau masyarakat yang terpapar narkoba, BNN memberikan pelayanan gratis untuk rehabilitasi," ucapnya.
Menurut Toga, kerja sama dengan pemangku kepentingan guna menekan angka penyalahgunaan narkoba yang ditargetkan mencapai 10.000 orang per tahun yang direhabilitasi di 2024.
Dia menambahkan pihaknya melakukan pencegahan dengan melalukan sosialisasi dampak bahaya narkoba kepada pelajar sekolah maupun masyarakat.