Lampung Tengah (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memberikan bantuan pembangunan talud dan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani di Desa Adijaya, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Bantuan tersebut, diberikan menanggapi usulan petani yang disampaikan saat Mentan menemui para petani di areal persawahan Desa Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Rabu (20/12).
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Adijaya, Lampung Tengah, Madani mengatakan, areal persawahan di wilayahnya cukup luas dan memiliki produktivitas panen padi yang baik.
Namun, selama ini para petani terkendala pasokan air karena talud mengalami kebocoran sehingga aliran air ke sawah tidak merata.
"Dalam satu tahun itu kami tanam padi dua sampai tiga kali Pak Menteri, tapi ya itu kendalanya di pasokan air. Jadi kami mohon bantuan pembangunan talud ini, supaya pasokan air aman dan hasil panennya juga bagus," katanya.
Selain air, lanjut dia, para petani di wilayah tersebut juga terkendala kurangnya masin pengolah tanah atau traktor. Akibatnya, ketika memasuki musim tanam para petani harus menyewa traktor dari wilayah lain.
"Yang masuk ke kita itu justru banyak traktor dari luar wilayah Pak. Karena sawahnya luas tapi alatnya kurang," ucapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Mentan Amran langsung memerintahkan jajarannya untuk memberikan bantuan pembangunan talud sepanjang dua kilometer dan dua unit hand traktor.
"Iya nanti dalam dua minggu traktornya sudah sampai di sini. Sedangkan untuk pembangunan taludnya dimulai Januari 2024 mendatang," kata Mentan yang disambut tepuk tangan dari para petani.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga mengatakan, ke depan pihaknya akan menaikkan anggaran bantuan untuk para petani. Ini agar hasil panen petani bisa lebih baik untuk menyukseskan program swasembada.
"Anggaran rapat-rapat atau lainnya itu saya minta untuk dipangkas. Karena para petani itu yang panen itu petani bukan Kementan. Jadi bantuan untuk petani akan naik," tandasnya.
Bantuan tersebut, diberikan menanggapi usulan petani yang disampaikan saat Mentan menemui para petani di areal persawahan Desa Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Rabu (20/12).
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Adijaya, Lampung Tengah, Madani mengatakan, areal persawahan di wilayahnya cukup luas dan memiliki produktivitas panen padi yang baik.
Namun, selama ini para petani terkendala pasokan air karena talud mengalami kebocoran sehingga aliran air ke sawah tidak merata.
"Dalam satu tahun itu kami tanam padi dua sampai tiga kali Pak Menteri, tapi ya itu kendalanya di pasokan air. Jadi kami mohon bantuan pembangunan talud ini, supaya pasokan air aman dan hasil panennya juga bagus," katanya.
Selain air, lanjut dia, para petani di wilayah tersebut juga terkendala kurangnya masin pengolah tanah atau traktor. Akibatnya, ketika memasuki musim tanam para petani harus menyewa traktor dari wilayah lain.
"Yang masuk ke kita itu justru banyak traktor dari luar wilayah Pak. Karena sawahnya luas tapi alatnya kurang," ucapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Mentan Amran langsung memerintahkan jajarannya untuk memberikan bantuan pembangunan talud sepanjang dua kilometer dan dua unit hand traktor.
"Iya nanti dalam dua minggu traktornya sudah sampai di sini. Sedangkan untuk pembangunan taludnya dimulai Januari 2024 mendatang," kata Mentan yang disambut tepuk tangan dari para petani.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga mengatakan, ke depan pihaknya akan menaikkan anggaran bantuan untuk para petani. Ini agar hasil panen petani bisa lebih baik untuk menyukseskan program swasembada.
"Anggaran rapat-rapat atau lainnya itu saya minta untuk dipangkas. Karena para petani itu yang panen itu petani bukan Kementan. Jadi bantuan untuk petani akan naik," tandasnya.