Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, bersemangat menjawab pertanyaan dan merespon tanggapan dari dua capres lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, saat mereka membahas isu HAM dan kekerasan di Papua dalam sesi debat perdana capres-cawapres di Gedung KPU, Jakarta, Selasa.
Prabowo, sebagaimana terlihat dari gesture (sikap tubuhnya), beberapa kali mengayunkan dan mengepalkan tangannya, juga sempat menunjukkan gerakan silatnya yang sering dia perlihatkan ke depan publik.
Bahkan, dia juga tetap merespon tanggapan dari Ganjar dan Anies, padahal waktu untuk memberikan pernyataan habis. Aksi Prabowo itu pun memancing gelak tawa dan riuh tepuk tangan dari para pendukungnya di lokasi debat, yaitu di pelataran dalam Gedung KPU.
“Tunggu dulu !," kata Prabowo meminta pendukungnya agar tidak tepuk tangan lebih dulu sehingga dia dapat melanjutkan responnya atas tanggapan Anies dan Ganjar.
Terkait isu HAM dan kekerasan di Papua, Prabowo menilai ada gerakan separatis tumbuh di Bumi Cendrawasih yang juga melibatkan campur tangan asing. Dia menyampaikan strateginya untuk menyelesaikan kasus kekerasan di Papua, antara lain menegakkan hukum, memperkuat aparat, dan meningkatkan pembangunan ekonomi.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menanggapi itu. Dia mengatakan perlu ada dialog.
Sementara itu, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan akar persoalan kekerasan di Papua karena tidak adanya keadilan.
Ia menilai langkah-langkah menyelesaikan kekerasan di Papua, yaitu mengusut dan menyelesaikan seluruh kasus pelanggaran HAM di Papua sampai tuntas, mencegah jangan sampai kasus tersebut berulang, dan memastikan semua yang bekerja di Papua mengerti pentingnya menegakkan keadilan.
Terakhir, Anies menambahkan perlunya dialog yang partisipatif antarsemua pemangku kepentingan di Papua.
Prabowo saat menjawab tanggapan dari Ganjar dan Anies setuju dengan pandangan keduanya. Namun, kepada Anies, Prabowo menyebut situasinya tidak sesederhana itu.
“Jadi benar keadilan, benar sekali, harus ada keadilan, tetapi saya mau mengatakan tidak sesederhana itu Pak Anies,” kata Prabowo yang memberi penekanan saat menyebut Capres Nomor Urut 1 itu.
Anies, yang mendengar itu, langsung tersenyum sambil melihat ke arah Prabowo.
“Ada faktor lain Pak, faktor geopolitik, faktor ideologi. Inilah yang masalahnya tidak gampang, tetapi saya sependapat, kita harus tegakkan keadilan. Kita harus dialog. Ini masalah bangsa ini, ini harus kita, semua kekuatan harus kita rangkul,” kata Prabowo.
Tiga pasangan capres-cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (nomor urut 3) mengikuti rangkaian debat perdana capres-cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Selasa.
Debat perdana capres/cawapres di KPU RI mengangkat isu-isu pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Ketiga paslon itu hadir didampingi tim sukses masing-masing, yaitu para ketua umum partai politik, petinggi-petinggi partai politik, dan sejumlah tokoh masyarakat pendukung masing-masing pasangan.
Prabowo, sebagaimana terlihat dari gesture (sikap tubuhnya), beberapa kali mengayunkan dan mengepalkan tangannya, juga sempat menunjukkan gerakan silatnya yang sering dia perlihatkan ke depan publik.
Bahkan, dia juga tetap merespon tanggapan dari Ganjar dan Anies, padahal waktu untuk memberikan pernyataan habis. Aksi Prabowo itu pun memancing gelak tawa dan riuh tepuk tangan dari para pendukungnya di lokasi debat, yaitu di pelataran dalam Gedung KPU.
“Tunggu dulu !," kata Prabowo meminta pendukungnya agar tidak tepuk tangan lebih dulu sehingga dia dapat melanjutkan responnya atas tanggapan Anies dan Ganjar.
Terkait isu HAM dan kekerasan di Papua, Prabowo menilai ada gerakan separatis tumbuh di Bumi Cendrawasih yang juga melibatkan campur tangan asing. Dia menyampaikan strateginya untuk menyelesaikan kasus kekerasan di Papua, antara lain menegakkan hukum, memperkuat aparat, dan meningkatkan pembangunan ekonomi.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menanggapi itu. Dia mengatakan perlu ada dialog.
Sementara itu, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan akar persoalan kekerasan di Papua karena tidak adanya keadilan.
Ia menilai langkah-langkah menyelesaikan kekerasan di Papua, yaitu mengusut dan menyelesaikan seluruh kasus pelanggaran HAM di Papua sampai tuntas, mencegah jangan sampai kasus tersebut berulang, dan memastikan semua yang bekerja di Papua mengerti pentingnya menegakkan keadilan.
Terakhir, Anies menambahkan perlunya dialog yang partisipatif antarsemua pemangku kepentingan di Papua.
Prabowo saat menjawab tanggapan dari Ganjar dan Anies setuju dengan pandangan keduanya. Namun, kepada Anies, Prabowo menyebut situasinya tidak sesederhana itu.
“Jadi benar keadilan, benar sekali, harus ada keadilan, tetapi saya mau mengatakan tidak sesederhana itu Pak Anies,” kata Prabowo yang memberi penekanan saat menyebut Capres Nomor Urut 1 itu.
Anies, yang mendengar itu, langsung tersenyum sambil melihat ke arah Prabowo.
“Ada faktor lain Pak, faktor geopolitik, faktor ideologi. Inilah yang masalahnya tidak gampang, tetapi saya sependapat, kita harus tegakkan keadilan. Kita harus dialog. Ini masalah bangsa ini, ini harus kita, semua kekuatan harus kita rangkul,” kata Prabowo.
Tiga pasangan capres-cawapres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (nomor urut 3) mengikuti rangkaian debat perdana capres-cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Selasa.
Debat perdana capres/cawapres di KPU RI mengangkat isu-isu pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Ketiga paslon itu hadir didampingi tim sukses masing-masing, yaitu para ketua umum partai politik, petinggi-petinggi partai politik, dan sejumlah tokoh masyarakat pendukung masing-masing pasangan.