Lampung Selatan (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Lampung Selatan, Polda Lampung, terus melakukan penyelidikan terhadap kasus percobaan penculikan yang dialami oleh siswi Sekolah Dasar di Kecamatan Palas.
Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Dhedi Ardi Putra, di Kalianda, Kamis, menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan percobaan penculikan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan.
"Ini masih proses upaya kami dalam penyelidikan, mohon doanya nanti agar bisa cepat terungkap pelakunya, siapa karena ada bekal CCTV sendiri hasil rekaman CCTV dari rumah warga dan nanti akan kami cek kembali," kata dia.
Ia juga membenarkan bahwa peristiwa percobaan penculikan tersebut terjadi pada Selasa (21/11/2023) di Desa Sukaraja , Kecamatan Palas.
"Jadi terkait dengan kejadian tersebut benar, bahwa hari ini kami juga sudah menerima laporannya dari pihak orang tua korban, kami mendapatkan laporkannya kemudian dari Polsek juga sudah ada laporan, sesuai dengan TKP di Polsek Palas untuk selanjutnya nanti tentunya kami melakukan proses," katanya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengimbau kepada orang tua agar lebih memperhatikan keamanan dari anaknya, serta untuk pihak sekolah agar memperketat keamanan lingkungan sekolah.
"Tolong pihak keamanannya dari jam berangkat sekolah, masuk sekolah, sampai dengan jam pulang sekolah dipantau dimaksimalkan untuk penjemputan dan pengantaran anak sekolah, itu dipastikan masing-masing orang tua atau masing-masing anak jadi tolong ini menjadi perhatian bersama agar tidak terulang kejadian serupa karena ini menyangkut anak," ujarnya.
Untuk diketahui sebelumnya pada Selasa tanggal 21 November 2023 telah terjadi percobaan penculikan yang terjadi di Desa Sukaraja, Kecamatan Palas.
Kronologinya, peristiwa percobaan penculikan tersebut terjadi sekitar pukul 12.10 WIB. Waktu itu korban baru saja pulang dari sekolah. Kemudian di perjalanan pulang, korban dihentikan oleh pengemudi mobil jenis sedan berwarna merah.
Pelaku berpura-pura menanyakan alamat kepada korban dan meminta menunjukkan lokasi SDN 2. Korban kemudian diminta ikut naik ke dalam mobil.
Setelah sampai tujuan pelaku malah tancap gas dan beralasan mau mengisi bensin kendaraan dulu. Korban sempat dibawa sampai ke daerah Pasuruan, Kecamatan Penengahan.
Karena takut, korban berontak dan berteriak. Pelaku yang panik menghentikan kendaraannya dan berusaha mencekik leher korban. Lalu korban terus memberontak dan melompat keluar dari mobil pelaku.