Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia tidak akan menular sepesat COVID-19.
"Tapi kalau saya bilang ke masyarakat supaya lebih tenang, bedanya sama COVID-19 kan ini penularannya lewat seksual, jadi nggak ada sepesat seperti COVID-19 (lewat pernapasan)," kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan Mpox hanya menyebar pada kelompok masyarakat tertentu saja.
Budi mengatakan hingga Jumat (10/11) kasus Mpox di Indonesia bertambah menjadi 42 kasus yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Data Kemenkes melaporkan kasus konfirmasi Mpox umumnya dialami kelompok masyarakat berorientasi seksual sesama jenis dari kaum laki-laki dengan kondisi penyerta HIV dan sifilis.
Budi mengatakan strategi yang ditempuh pemerintah untuk merespons hal itu, salah satunya dengan menggencarkan promosi kesehatan dengan berperilaku hidup sehat, dan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu Kemenkes juga menggencarkan vaksinasi Mpox yang kini tersedia sekitar 5.000 dosis melalui kerja sama dengan organisasi sosial yang terlibat dengan kelompok sasaran.
"Ketiga, obatnya sudah ada di rumah sakit. Jadi kalau sakit bisa diberikan obatnya dan alhamdulillah sekarang nggak ada yang fatal," katanya.
"Tapi kalau saya bilang ke masyarakat supaya lebih tenang, bedanya sama COVID-19 kan ini penularannya lewat seksual, jadi nggak ada sepesat seperti COVID-19 (lewat pernapasan)," kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan Mpox hanya menyebar pada kelompok masyarakat tertentu saja.
Budi mengatakan hingga Jumat (10/11) kasus Mpox di Indonesia bertambah menjadi 42 kasus yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Data Kemenkes melaporkan kasus konfirmasi Mpox umumnya dialami kelompok masyarakat berorientasi seksual sesama jenis dari kaum laki-laki dengan kondisi penyerta HIV dan sifilis.
Budi mengatakan strategi yang ditempuh pemerintah untuk merespons hal itu, salah satunya dengan menggencarkan promosi kesehatan dengan berperilaku hidup sehat, dan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu Kemenkes juga menggencarkan vaksinasi Mpox yang kini tersedia sekitar 5.000 dosis melalui kerja sama dengan organisasi sosial yang terlibat dengan kelompok sasaran.
"Ketiga, obatnya sudah ada di rumah sakit. Jadi kalau sakit bisa diberikan obatnya dan alhamdulillah sekarang nggak ada yang fatal," katanya.