Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menjalin kerja sama antar daerah dengan Provinsi Bali guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian antardaerah diberbagai sektor.
"Dalam upaya meningkatkan perekonomian dan jalinan kerjasama antardaerah maka pada pelaksanaan kegiatan Lampung Investment Summit 2023 ini selain berupaya untuk terus meningkatkan iklim investasi agar tetap positif di kuartal ketiga 2023. Sekaligus bertujuan memperluas kerja sama dengan daerah lain untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam keterangannya di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut telah dilakukan pula penguatan kerjasama antar daerah dengan Provinsi Bali untuk meningkatkan perekonomian. Dengan menyasar beberapa sektor yang dikerjasamakan seperti sektor perdagangan, pariwisata, usaha kecil mikro, peternakan, perkebunan, tanaman pangan, dan perikanan.
"Kerja sama ini bertujuan meningkatkan nilai transaksi, kualitas mutu barang produksi hasil industri kecil dan menengah di masing-masing daerah. Lalu meningkatkan kunjungan wisata domestik maupun mancanegara, menjaga ketersediaan bahan baku produksi pertanian, peternakan, dan perikanan, serta memacu pertumbuhan investasi di masing-masing daerah," ucapnya.
Dia berharap jalinan kerja sama antar daerah tersebut dapat membuka peluang investasi di Provinsi Lampung, sebab daerahnya telah menjalin beberapa kerjasama dengan daerah lain di berbagai sektor pula seperti dengan Riau, DKI Jakarta, Bengkulu dalam penyediaan bahan pangan.
"Selain menjalin kerja sama antar daerah, kami pun mengundang para investor dapat berinvestasi di Lampung, untuk meningkatkan nilai investasi khususnya di bidang pariwisata yang berkelanjutan serta energi terbarukan. Melalui Forum Investasi Lampung (FOILA) kami juga akan terus menggali potensi dan peluang investasi di daerah yang bisa dikerjasamakan dengan daerah lain," tambahnya.
Tanggapan lain dikatakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiono.
"Dalam kegiatan Lampung Investment Summit 2023 ini juga dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan transaksi antara pelaku usaha Lampung dan pelaku usaha di Bali dengan total transaksi senilai Rp 8.713.500.000," ujar Budiono.
Ia mengatakan dengan adanya jalinan kerja sama antardaerah tersebut diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi serta iklim investasi daerah. Sebab pada 2016 yang lalu Pemerintah Provinsi Lampung dan Provinsi Bali telah melakukan kerjasama pengembangan pariwisata daerah melalui kegiatan pertemuan bisnis pariwisata dan pameran pariwisata.
Kerja sama tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung ekonomi berkelanjutan yang berorientasi kepada lingkungan serta meningkatkan ekonomi secara luas.
Pihaknya juga sempat melakukan presentasi untuk menawarkan beberapa proyek investasi yang ada di Lampung yaitu Kawasan Wisata Terpadu Bakauheni Harbour City, Waste to Energy TPA Bakung.
"Juga ada Dermaga Labuhan Maringgai, PLTS Terapung Bendungan Margatiga dan Bendungan Way Jepara, serta Taman Wisata Way Tebabeng," katanya.
"Dalam upaya meningkatkan perekonomian dan jalinan kerjasama antardaerah maka pada pelaksanaan kegiatan Lampung Investment Summit 2023 ini selain berupaya untuk terus meningkatkan iklim investasi agar tetap positif di kuartal ketiga 2023. Sekaligus bertujuan memperluas kerja sama dengan daerah lain untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam keterangannya di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut telah dilakukan pula penguatan kerjasama antar daerah dengan Provinsi Bali untuk meningkatkan perekonomian. Dengan menyasar beberapa sektor yang dikerjasamakan seperti sektor perdagangan, pariwisata, usaha kecil mikro, peternakan, perkebunan, tanaman pangan, dan perikanan.
"Kerja sama ini bertujuan meningkatkan nilai transaksi, kualitas mutu barang produksi hasil industri kecil dan menengah di masing-masing daerah. Lalu meningkatkan kunjungan wisata domestik maupun mancanegara, menjaga ketersediaan bahan baku produksi pertanian, peternakan, dan perikanan, serta memacu pertumbuhan investasi di masing-masing daerah," ucapnya.
Dia berharap jalinan kerja sama antar daerah tersebut dapat membuka peluang investasi di Provinsi Lampung, sebab daerahnya telah menjalin beberapa kerjasama dengan daerah lain di berbagai sektor pula seperti dengan Riau, DKI Jakarta, Bengkulu dalam penyediaan bahan pangan.
"Selain menjalin kerja sama antar daerah, kami pun mengundang para investor dapat berinvestasi di Lampung, untuk meningkatkan nilai investasi khususnya di bidang pariwisata yang berkelanjutan serta energi terbarukan. Melalui Forum Investasi Lampung (FOILA) kami juga akan terus menggali potensi dan peluang investasi di daerah yang bisa dikerjasamakan dengan daerah lain," tambahnya.
Tanggapan lain dikatakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiono.
"Dalam kegiatan Lampung Investment Summit 2023 ini juga dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan transaksi antara pelaku usaha Lampung dan pelaku usaha di Bali dengan total transaksi senilai Rp 8.713.500.000," ujar Budiono.
Ia mengatakan dengan adanya jalinan kerja sama antardaerah tersebut diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi serta iklim investasi daerah. Sebab pada 2016 yang lalu Pemerintah Provinsi Lampung dan Provinsi Bali telah melakukan kerjasama pengembangan pariwisata daerah melalui kegiatan pertemuan bisnis pariwisata dan pameran pariwisata.
Kerja sama tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung ekonomi berkelanjutan yang berorientasi kepada lingkungan serta meningkatkan ekonomi secara luas.
Pihaknya juga sempat melakukan presentasi untuk menawarkan beberapa proyek investasi yang ada di Lampung yaitu Kawasan Wisata Terpadu Bakauheni Harbour City, Waste to Energy TPA Bakung.
"Juga ada Dermaga Labuhan Maringgai, PLTS Terapung Bendungan Margatiga dan Bendungan Way Jepara, serta Taman Wisata Way Tebabeng," katanya.