Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyebutkan bahwa daerahnya sangat berpotensi menjadi lumbung ternak dengan pengembangan produktivitas di sektor peternakan.
"Target pembangunan di Provinsi Lampung ini salah satunya adalah menjadikan daerah ini sebagai lumbung ternak nasional, sebab banyak potensi pengembangan ternak di sini," kata Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan program utama peningkatan produksi daging melalui peningkatan populasi ternak.
"Saat ini Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan produktivitas ternak, dan ada peningkatan populasi sapi potong dari 904.076 ekor pada 2021 menjadi 916.458 ekor di 2022," katanya.
Dia melanjutkan, sedangkan untuk aktivitas ekonomi pada subsektor peternakan juga mengalami peningkatan sebesar 0,1 persen dari 3,62 persen di 2021 menjadi 4,72 persen di 2022.
"Dengan adanya peningkatan aktivitas di subsektor peternakan ini bisa membuka peluang bagi peternak untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga bisa menjadikan Lampung sebagai lumbung ternak nasional," ujarnya.
Menurut dia, peluang tersebut harus dioptimalkan dengan dukungan beberapa hal yang dapat dilakukan seperti meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak yang baik dan higienis.
"Ini jadi peluang kami jadi lokomotif pertanian dalam artian yang luas. Hal tersebut harus didukung oleh beberapa faktor juga seperti memiliki pengetahuan cara berternak, pemanfaatan sumber pakan yang melimpah dari limbah pertanian," katanya.
Ia melanjutkan perlu pula dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan pertumbuhan populasi ternak di Lampung.
"Sektor swasta cukup besar menyumbang dan berkontribusi di sektor peternakan, seperti pabrik pakan dan feedloter, perusahaan pembibitan, dan lain-lain semua juga bisa mendukung pertumbuhan produktivitas peternakan Lampung," ujar dia.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Lampung pada 2022, populasi sapi berjumlah 906.568 ekor, untuk kambing ada sebanyak 1,67 juta ekor, ayam ras pedaging ada 103.657.519 ekor, dan ayam ras petelur sebanyak 14.501.073 ekor.
"Target pembangunan di Provinsi Lampung ini salah satunya adalah menjadikan daerah ini sebagai lumbung ternak nasional, sebab banyak potensi pengembangan ternak di sini," kata Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan program utama peningkatan produksi daging melalui peningkatan populasi ternak.
"Saat ini Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan produktivitas ternak, dan ada peningkatan populasi sapi potong dari 904.076 ekor pada 2021 menjadi 916.458 ekor di 2022," katanya.
Dia melanjutkan, sedangkan untuk aktivitas ekonomi pada subsektor peternakan juga mengalami peningkatan sebesar 0,1 persen dari 3,62 persen di 2021 menjadi 4,72 persen di 2022.
"Dengan adanya peningkatan aktivitas di subsektor peternakan ini bisa membuka peluang bagi peternak untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga bisa menjadikan Lampung sebagai lumbung ternak nasional," ujarnya.
Menurut dia, peluang tersebut harus dioptimalkan dengan dukungan beberapa hal yang dapat dilakukan seperti meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak yang baik dan higienis.
"Ini jadi peluang kami jadi lokomotif pertanian dalam artian yang luas. Hal tersebut harus didukung oleh beberapa faktor juga seperti memiliki pengetahuan cara berternak, pemanfaatan sumber pakan yang melimpah dari limbah pertanian," katanya.
Ia melanjutkan perlu pula dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan pertumbuhan populasi ternak di Lampung.
"Sektor swasta cukup besar menyumbang dan berkontribusi di sektor peternakan, seperti pabrik pakan dan feedloter, perusahaan pembibitan, dan lain-lain semua juga bisa mendukung pertumbuhan produktivitas peternakan Lampung," ujar dia.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Lampung pada 2022, populasi sapi berjumlah 906.568 ekor, untuk kambing ada sebanyak 1,67 juta ekor, ayam ras pedaging ada 103.657.519 ekor, dan ayam ras petelur sebanyak 14.501.073 ekor.