Jakarta Utara (ANTARA) - Fokus atasi stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara bekerjasama dengan Dompet Dhuafa menggelar “Kick Off Pelaksanaan Program Jakarta Bergerak Atasi Stunting (Beraksi)”, di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (27/9).
GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dr Yeni Purnamasari MKM mengungkapkan, tujuan program ini adalah mencegah stunting dengan memberikan makanan bergizi dengan menu seimbang.
“Adanya program 'Jakarta Beraksi' ini bertujuan mencegah stunting pada anak dan berfokus pada pendampingan terutama di 1.000 hari pertama kehidupan. Program ini sudah kami laksanakan bulan September dan kami akan mulai program dengan pemberian makanan bergizi dengan menu seimbang itu mulai Oktober, sampai dengan Desember. Jadi, totalnya selama 66 hari sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar dr Yeni.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara Abdul Khalid mengungkapkan bahwa ada 327 kasus stunting di wilayah Jakarta Utara, sehingga fokus ke depannya adalah 28 balita sasaran yang ada di Kelurahan Pejagalan.
“Diinisiasi oleh Asosiasi Pengolah Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Dompet Dhuafa sebagai obligator. Di wilayah Jakarta Utara ini ada 327 kasus terkait, terkait dengan program kolaborasi ini ada 28 balita sasaran. Program ini berlangsung selama 66 hari, dimulai dari 20 September. Selanjutnya juga akan dilakukan monitoring kepada sasaran yang dilakukan sejak 2 minggu sekali,” ujar Abdul.
Di bidang kesehatan, untuk stunting Dompet Dhuafa memiliki program berbasis kawasan sehat yang bertujuan mencegah stunting dan bekerjasama dengan berbagai pihak. Program kesehatan ini ada di 12 provinsi saat ini, salah satunya adalah Provinsi DKI Jakarta, melalui “Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa".
“Program Jakarta BERAKSI sejalan dengan program pengentasan dan pencegahan stunting. Dengan kegiatan ini kami berharap bisa memperkuat upaya yang sudah dilakukan pemerintah. Dalam hal ini Pemerintah Indonesia menargetkan 2024 angka stunting di Indonesia bisa turun ke 14 persen. Dari survei status gizi Indonesia tahun 2022 sebesar 21,5 persen dan juga stunting ini memang bukan permasalahan gizi yang terjadi secara akut, tetapi permasalahan gizi yang terjadi secara kronis, sehingga kami juga menyadari bahwa peran serta dan dukungan berbagai pihak dibutuhkan dalam upaya ini,” ujar Yeni.
Abdul Khalid berharap apa yang diinginkan dari program ini tercapai.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada APPBI dalam memberikan bantuan memberikan bantuan di wilayah Pejagalan selama 66 hari dan Dompet Dhuafa sebagai obligator, mau bekerjasama dengan baik semoga ini merupakan rencana awal dan apa yang kita inginkan tercapai,” kata Abdul.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial. Menapaki perjalanan tiga dekade (30 tahun), Dompet Dhuafa berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta CSR. (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Peduli kesehatan mata, Dompet Dhuafa dan Perdami luncurkan program Indonesia Menatap Dunia
Baca juga: Dompet Dhuafa jaring aktivis terbaik, Ayo! Daftar Beasiswa BAKTI NUSA
GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dr Yeni Purnamasari MKM mengungkapkan, tujuan program ini adalah mencegah stunting dengan memberikan makanan bergizi dengan menu seimbang.
“Adanya program 'Jakarta Beraksi' ini bertujuan mencegah stunting pada anak dan berfokus pada pendampingan terutama di 1.000 hari pertama kehidupan. Program ini sudah kami laksanakan bulan September dan kami akan mulai program dengan pemberian makanan bergizi dengan menu seimbang itu mulai Oktober, sampai dengan Desember. Jadi, totalnya selama 66 hari sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar dr Yeni.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara Abdul Khalid mengungkapkan bahwa ada 327 kasus stunting di wilayah Jakarta Utara, sehingga fokus ke depannya adalah 28 balita sasaran yang ada di Kelurahan Pejagalan.
“Diinisiasi oleh Asosiasi Pengolah Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Dompet Dhuafa sebagai obligator. Di wilayah Jakarta Utara ini ada 327 kasus terkait, terkait dengan program kolaborasi ini ada 28 balita sasaran. Program ini berlangsung selama 66 hari, dimulai dari 20 September. Selanjutnya juga akan dilakukan monitoring kepada sasaran yang dilakukan sejak 2 minggu sekali,” ujar Abdul.
Di bidang kesehatan, untuk stunting Dompet Dhuafa memiliki program berbasis kawasan sehat yang bertujuan mencegah stunting dan bekerjasama dengan berbagai pihak. Program kesehatan ini ada di 12 provinsi saat ini, salah satunya adalah Provinsi DKI Jakarta, melalui “Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa".
“Program Jakarta BERAKSI sejalan dengan program pengentasan dan pencegahan stunting. Dengan kegiatan ini kami berharap bisa memperkuat upaya yang sudah dilakukan pemerintah. Dalam hal ini Pemerintah Indonesia menargetkan 2024 angka stunting di Indonesia bisa turun ke 14 persen. Dari survei status gizi Indonesia tahun 2022 sebesar 21,5 persen dan juga stunting ini memang bukan permasalahan gizi yang terjadi secara akut, tetapi permasalahan gizi yang terjadi secara kronis, sehingga kami juga menyadari bahwa peran serta dan dukungan berbagai pihak dibutuhkan dalam upaya ini,” ujar Yeni.
Abdul Khalid berharap apa yang diinginkan dari program ini tercapai.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada APPBI dalam memberikan bantuan memberikan bantuan di wilayah Pejagalan selama 66 hari dan Dompet Dhuafa sebagai obligator, mau bekerjasama dengan baik semoga ini merupakan rencana awal dan apa yang kita inginkan tercapai,” kata Abdul.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial. Menapaki perjalanan tiga dekade (30 tahun), Dompet Dhuafa berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta CSR. (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Peduli kesehatan mata, Dompet Dhuafa dan Perdami luncurkan program Indonesia Menatap Dunia
Baca juga: Dompet Dhuafa jaring aktivis terbaik, Ayo! Daftar Beasiswa BAKTI NUSA