Palembang (ANTARA) -
Menurutnya siswa-siswa SMK memang perlu membuat inovasi melalui kreativitas dan didukung oleh pembelajaran yang baik di sekolah. Kreativitas siswa itu bisa menjadi peluang kesuksesan bagi siswa SMK dalam menghadapi era bonus demografi.
"Di era bonus demografi, nantinya siswa SMK yang disiapkan untuk dunia kerja diharapkan bisa menjadi pembuka lapangan pekerjaan," katanya.
Ia mengimbau para siswa di Palembang untuk terus bersemangat belajar dan berfikir kreatif untuk melakukan sebuah inovasi yang positif.
Sementara Kepala Prodi Teknik sepeda motor SMK Negeri 2 Palembang Isrohfil, mengatakan keberhasilan karya inovatif ini adalah prestasi yang luar biasa dari para siswa SMK di Kota Palembang.
Ia menambahkan hingga saat ini sebanyak enam unit motor listrik karya siswa telah berhasil dibuat dan siap melaju ke jalan raya.
Ia menjelaskan dengan mengganti mesin pembakaran dalam dengan motor listrik kemudian menambahkan baterai lithium-ion lalu mengatur sistem pengisian daya motor tua itu langsung menjadi motor listrik.
"Meskipun kelihatannya mudah, namun biaya yang dikeluarkan bisa mencapai hingga Rp12 juta," kata Isrohfil.
Kendati demikian ia mengaku bangga dengan karya yang dihasilkan karena motor listrik yang dibuat dapat melaju mencapai kecepatan yang sama dengan motor bensin konvensional, tetapi dengan emisi nol.
Keberhasilan proyek inovatif ini adalah buah kerja keras dari siswa-siswa SMK di Palembang yang tergabung dalam tim tehnik sepeda motor. Mereka telah mengubah motor bensin yang sudah tidak digunakan menjadi motor listrik yang ramah lingkungan. Proyek ini tidak hanya menciptakan motor listrik yang efisien, tetapi juga mempromosikan penggunaan energi terbarukan.
Siswa di Palembang Sumatera Selatan berhasil mengubah motor tua tak berfungsi yang berbahan bakar bensin menjadi motor listrik.
Motor listrik karya siswa tersebut bahkan bisa melaju dengan kecepatan yang sama dengan motor bensin pada umumnya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Palembang Rediyan Deddy, Jumat, mengatakan Pemerintah Kota Palembang mengapresiasi karya siswa tersebut.
Menurutnya siswa-siswa SMK memang perlu membuat inovasi melalui kreativitas dan didukung oleh pembelajaran yang baik di sekolah. Kreativitas siswa itu bisa menjadi peluang kesuksesan bagi siswa SMK dalam menghadapi era bonus demografi.
"Di era bonus demografi, nantinya siswa SMK yang disiapkan untuk dunia kerja diharapkan bisa menjadi pembuka lapangan pekerjaan," katanya.
Ia mengimbau para siswa di Palembang untuk terus bersemangat belajar dan berfikir kreatif untuk melakukan sebuah inovasi yang positif.
Sementara Kepala Prodi Teknik sepeda motor SMK Negeri 2 Palembang Isrohfil, mengatakan keberhasilan karya inovatif ini adalah prestasi yang luar biasa dari para siswa SMK di Kota Palembang.
Ia menambahkan hingga saat ini sebanyak enam unit motor listrik karya siswa telah berhasil dibuat dan siap melaju ke jalan raya.
Ia menjelaskan dengan mengganti mesin pembakaran dalam dengan motor listrik kemudian menambahkan baterai lithium-ion lalu mengatur sistem pengisian daya motor tua itu langsung menjadi motor listrik.
"Meskipun kelihatannya mudah, namun biaya yang dikeluarkan bisa mencapai hingga Rp12 juta," kata Isrohfil.
Kendati demikian ia mengaku bangga dengan karya yang dihasilkan karena motor listrik yang dibuat dapat melaju mencapai kecepatan yang sama dengan motor bensin konvensional, tetapi dengan emisi nol.
Keberhasilan proyek inovatif ini adalah buah kerja keras dari siswa-siswa SMK di Palembang yang tergabung dalam tim tehnik sepeda motor. Mereka telah mengubah motor bensin yang sudah tidak digunakan menjadi motor listrik yang ramah lingkungan. Proyek ini tidak hanya menciptakan motor listrik yang efisien, tetapi juga mempromosikan penggunaan energi terbarukan.