Metro (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Lampung menyebut pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit Hewan (RSH) di kota ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan hewan (keswan) dan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Kabid Peternakan dan Keswan DKP3 Metro Lina Oktira menuturkan, sejak pandemi COVID-19 mulai merebak, terjadi peningkatan kunjungan masyarakat ke pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang cukup signifikan. Karenanya, perlu adanya peningkatan pelayanan yaitu dengan pembentukan RSH.
"Iya jadi mulai saat pandemi COVID-19 sampai sekarang itu ada peningkatan atensi masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas puskeswan. Awalnya kami ajukan rawat inap, namun oleh Pak Wali diarahkan untuk langsung pembentukan RSH saja," kata dia saat diwawancarai, di Metro, Selasa.
Dia menjelaskan, berdasarkan data, jumlah pasien atau pelayanan di Puskeswan Metro yang terdiri dari hewan kesayangan maupun produksi pada tahun 2018 sebanyak 5.510 pasien. Jumlah ini meningkat menjadi 9.050 pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 menjadi 8.928 pasien.
"Nah sampai sekarang terus naik jumlah pasiennya. Karena inilah kami ingin meningkatkan pelayanannya dengan membentuk RSH. Kemudian ini kan potensi peningkatan PAD kami juga," katanya lagi.
DKP3, kata Lina lagi, memproyeksikan PAD yang bisa dihasilkan dari RSH ini yakni Rp110 juta. Jumlah ini bisa terus meningkat dengan banyaknya pengunjung ke RSH tersebut.
"PAD dari puskeswan dari tahun 2019 sampai sekarang sudah meningkat terus. Mudah-mudahan adanya RSH ini PAD kami bisa terus ditingkatkan," ujarnya pula.
"Dan RSH kami ini kan pertama kali dan satu-satunya di Lampung. Kami juga sudah izin ke provinsi dan dipersilakan untuk pembentukan RSH ini," kata dia lagi.
Ia menambahkan, saat ini pembentukan RSH ini masih terus dilaksanakan. Untuk pemenuhan alat medis, DKP3 bekerjasama dengan beberapa klinik yang ada di Lampung.
"Untuk awal ini peralatan medisnya kami masih kerja sama dengan beberapa klinik di Lampung ini. Untuk dokter hewan juga kami sudah cukup," katanya pula.
Baca juga: Metro segera miliki rumah sakit hewan
Kabid Peternakan dan Keswan DKP3 Metro Lina Oktira menuturkan, sejak pandemi COVID-19 mulai merebak, terjadi peningkatan kunjungan masyarakat ke pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang cukup signifikan. Karenanya, perlu adanya peningkatan pelayanan yaitu dengan pembentukan RSH.
"Iya jadi mulai saat pandemi COVID-19 sampai sekarang itu ada peningkatan atensi masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas puskeswan. Awalnya kami ajukan rawat inap, namun oleh Pak Wali diarahkan untuk langsung pembentukan RSH saja," kata dia saat diwawancarai, di Metro, Selasa.
Dia menjelaskan, berdasarkan data, jumlah pasien atau pelayanan di Puskeswan Metro yang terdiri dari hewan kesayangan maupun produksi pada tahun 2018 sebanyak 5.510 pasien. Jumlah ini meningkat menjadi 9.050 pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 menjadi 8.928 pasien.
"Nah sampai sekarang terus naik jumlah pasiennya. Karena inilah kami ingin meningkatkan pelayanannya dengan membentuk RSH. Kemudian ini kan potensi peningkatan PAD kami juga," katanya lagi.
DKP3, kata Lina lagi, memproyeksikan PAD yang bisa dihasilkan dari RSH ini yakni Rp110 juta. Jumlah ini bisa terus meningkat dengan banyaknya pengunjung ke RSH tersebut.
"PAD dari puskeswan dari tahun 2019 sampai sekarang sudah meningkat terus. Mudah-mudahan adanya RSH ini PAD kami bisa terus ditingkatkan," ujarnya pula.
"Dan RSH kami ini kan pertama kali dan satu-satunya di Lampung. Kami juga sudah izin ke provinsi dan dipersilakan untuk pembentukan RSH ini," kata dia lagi.
Ia menambahkan, saat ini pembentukan RSH ini masih terus dilaksanakan. Untuk pemenuhan alat medis, DKP3 bekerjasama dengan beberapa klinik yang ada di Lampung.
"Untuk awal ini peralatan medisnya kami masih kerja sama dengan beberapa klinik di Lampung ini. Untuk dokter hewan juga kami sudah cukup," katanya pula.
Baca juga: Metro segera miliki rumah sakit hewan