Metro (ANTARA) - Ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Metro, Lampung mengalami peningkatan 10 hingga 20 persen dalam setiap bulan. Per bulan PMI Metro berhasil mengumpulkan darah dari pendonor sebanyak 1.700 kantong.
Ketua PMI Kota Metro Silfia Naharani Wahdi didampingi Kepala UTD PMI setempat dr Melly Kemerdasari saat peringatan HUT Ke-78 PMI, di Lapangan Iringmulyo, Metro Timur, Senin, menyatakan sejak beberapa bulan ke belakang dari Januari sampai dengan sekarang, alhamdulillah selalu ada peningkatan sekitar 10 sampai 20 persen dari stok darah yang sebelumnya.
"Kami selalu mengusahakan dan mengupayakan jangan sampai kosong, insya Allah stok selalu siap dan selalu ada," katanya pula.
Silfia menjelaskan, kegiatan PMI bukan sekadar menghimpun darah untuk kebutuhan pasien, tetapi juga memaksimalkan perannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
"PMI bukan identik hanya sekadar donor darah, tapi kami rutin menggelar kegiatan bakti sosial dan kami juga berharap untuk keluarga-keluarga tidak mampu. Kemudian mereka yang punya penyakit kronis yang membutuhkan bantuan akan kami bantu," ujarnya lagi.
Karenanya, PMI Metro membentuk relawan-relawan di tingkat kecamatan maupun kelurahan yang siap mendonorkan darahnya ketika dibutuhkan.
"Kami juga sudah membentuk relawan-relawan sampai tingkat kecamatan dan kelurahan, penguatan-penguatan di bawah itu jangan sampai ada kekurangan darah. Jadi kami sudah menyiapkan juga bank darah hidup ya, minimal data tersebut sudah memiliki," katanya pula.
Menurut dia, hingga saat ini stok darah di UTD PMI Kota Metro telah memiliki sebanyak 131 stok kantong darah yang siap digunakan pasien.
"Sampai dengan pagi tadi kami masih memiliki stok golongan darah A ada 34 kantong, golongan B ada 45 kantong, golongan O ada 35, dan golongan AB 17 kantong, Kemudian untuk trombosit insya Allah tidak pernah kosong," ujarnya lagi.
Saat ini, kata Silfia pula, PMI Metro akan memfokuskan penataan sistem pelayanan dalam menghimpun stok darah untuk masyarakat setempat.
"Saat ini kami sedang melakukan perbaikan sistem. Artinya, jika ada peluang seperti ini kami segera melakukan perbaikan agar pendataan darah bisa maksimal," katanya.
Dia menambahkan, untuk biaya pengambilan darah di UTD PMI Kota Metro tidak lagi dibebankan kepada masyarakat, namun sudah tercover melalui BPJS Kesehatan.
"Bagi yang memerlukan darah itu memang gratis, hanya mengganti biaya pengelolaan darah saja, itu semua insya Allah dicover oleh BPJS untuk pengelolaannya. Apalagi di Kota Metro sudah UHC (Universal Health Coverage) dan insya Allah tidak ada masalah," kata dia lagi.
Baca juga: PMI Metro gelar donor darah
Ketua PMI Kota Metro Silfia Naharani Wahdi didampingi Kepala UTD PMI setempat dr Melly Kemerdasari saat peringatan HUT Ke-78 PMI, di Lapangan Iringmulyo, Metro Timur, Senin, menyatakan sejak beberapa bulan ke belakang dari Januari sampai dengan sekarang, alhamdulillah selalu ada peningkatan sekitar 10 sampai 20 persen dari stok darah yang sebelumnya.
"Kami selalu mengusahakan dan mengupayakan jangan sampai kosong, insya Allah stok selalu siap dan selalu ada," katanya pula.
Silfia menjelaskan, kegiatan PMI bukan sekadar menghimpun darah untuk kebutuhan pasien, tetapi juga memaksimalkan perannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
"PMI bukan identik hanya sekadar donor darah, tapi kami rutin menggelar kegiatan bakti sosial dan kami juga berharap untuk keluarga-keluarga tidak mampu. Kemudian mereka yang punya penyakit kronis yang membutuhkan bantuan akan kami bantu," ujarnya lagi.
Karenanya, PMI Metro membentuk relawan-relawan di tingkat kecamatan maupun kelurahan yang siap mendonorkan darahnya ketika dibutuhkan.
"Kami juga sudah membentuk relawan-relawan sampai tingkat kecamatan dan kelurahan, penguatan-penguatan di bawah itu jangan sampai ada kekurangan darah. Jadi kami sudah menyiapkan juga bank darah hidup ya, minimal data tersebut sudah memiliki," katanya pula.
Menurut dia, hingga saat ini stok darah di UTD PMI Kota Metro telah memiliki sebanyak 131 stok kantong darah yang siap digunakan pasien.
"Sampai dengan pagi tadi kami masih memiliki stok golongan darah A ada 34 kantong, golongan B ada 45 kantong, golongan O ada 35, dan golongan AB 17 kantong, Kemudian untuk trombosit insya Allah tidak pernah kosong," ujarnya lagi.
Saat ini, kata Silfia pula, PMI Metro akan memfokuskan penataan sistem pelayanan dalam menghimpun stok darah untuk masyarakat setempat.
"Saat ini kami sedang melakukan perbaikan sistem. Artinya, jika ada peluang seperti ini kami segera melakukan perbaikan agar pendataan darah bisa maksimal," katanya.
Dia menambahkan, untuk biaya pengambilan darah di UTD PMI Kota Metro tidak lagi dibebankan kepada masyarakat, namun sudah tercover melalui BPJS Kesehatan.
"Bagi yang memerlukan darah itu memang gratis, hanya mengganti biaya pengelolaan darah saja, itu semua insya Allah dicover oleh BPJS untuk pengelolaannya. Apalagi di Kota Metro sudah UHC (Universal Health Coverage) dan insya Allah tidak ada masalah," kata dia lagi.
Baca juga: PMI Metro gelar donor darah