Bandarlampung (ANTARA) - Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengungkap dua lokasi yang diduga melakukan kegiatan pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) dengan mencampurkannya dengan zat kimia pewarna textille di Sidomulyo Lampung Selatan.

"Ya, Kamis (24/8), Ditreskrimsus Polda Lampung berhasil mengungkap pelaku berinisial W (41) yang diduga melakukan kegiatan pengoplosan BBM dengan zat kimia," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, di Lampung Selatan, Lampung, Jumat.

Dia mengatakan penangkapan pelaku didasari  hasil penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus(Ditreskrimsus) Polda Lampung terhadap dua lokasi yang diduga sebagai gudang pengoplosan yang dikuatkan oleh keterangan saksi.

"Jadi dua lokasi pemalsuan BBM ini memang punya saudara W," kata dia.

Dia mengatakan bahwa dari hasil ungkap kasus tersebut Polda Lampung berhasil mengamankan barang bukti berupa 264 jerigen ukuran 35 liter berisi BBM oplosan dan dua unit motor.

"Total BBM oplosan yang kami amankan yakni sekitar 8,9 ton," kata dia.

Umi, mengatakan terduga pelaku pengoplosan BBM dapat dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 54 jo 28 ayat (1) UURI Nomor  22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

"Pasal 54 berbunyi,"Setiap orang yang meniru atau memalsukan BBM dan Gas Bumi dan hasil olahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6(enam) tahun dan denda paling tinggi enam puluh miliar rupiah dan Pasal 28 ayat (1) berbunyi,"Bahan Bakar Minyak serta hasil olahan tertentu yang dipasarkan di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat wajib memenuhi standar dan mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah," kata dia.

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024