Jombang (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa organ dalam perempuan korban mutilasi yang tubuhnya ditemukan di aliran sungai Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, turut hilang selain bagian kepala.
"Dari keterangan dokter forensik tidak menemukan isi perut. Ada indikasi pelaku mengeluarkan isi perut setelah korban meninggal," kata Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Jombang AKP Aldo Febrianto saat gelar perkara di Mapolres Jombang, Senin.
Pihaknya masih terus mengusut kasus tersebut, karena selain anggota tubuh bagian kepala yang hingga kini belum ditemukan, ternyata organ dalam korban juga hilang termasuk ginjal.
Menurut hasil autopsi dokter forensik, tambah dia, korban juga sempat mengalami tindak kekerasan dengan diketahui adanya luka bacok di bagian betis dan bahu dekat bagian dada. Dua luka tersebut terjadi sebelum korban dibunuh dan dimutilasi oleh pelaku.
Ia juga menegaskan sudah meningkatkan status kasus tersebut ke penyidikan sebab sudah jelas terjadi tindak pidana dan ada korban. Kendati, hingga kini identitas korban belum diketahui.
"Kami tingkatkan ke penyidikan, karena sudah fiks, ini terjadi tindak pidana. Ada korban," kata dia.
Polisi pun telah menyebarkan ciri-ciri fisik korban yakni seorang perempuan usia 25-50 tahun. Korban mempunyai ciri-ciri tinggi badan 145 centimeter sampai dengan 158 centimeter, mempunyai kulit sawo matang.
Sedangkan, untuk rambut korban diketahui dari hasil pemeriksaan berwarna hitam halus dengan panjang 33 centimeter. Kaki korban bagian jempol kanan dan telapak kaki diketahui pecah-pecah.
Sementara untuk perawakan korban ini kecil, tidak gemuk.
Untuk waktu kematian korban, Aldo mengatakan tim dokter memprakirakan waktu kematiannya adalah antara 31 Juli 2023 hingga 1 Agustus 2023. Tubuh korban kemudian ditemukan pencari ikan pada Jumat (4/8) malam.
"Dari keterangan dokter forensik tidak menemukan isi perut. Ada indikasi pelaku mengeluarkan isi perut setelah korban meninggal," kata Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Jombang AKP Aldo Febrianto saat gelar perkara di Mapolres Jombang, Senin.
Pihaknya masih terus mengusut kasus tersebut, karena selain anggota tubuh bagian kepala yang hingga kini belum ditemukan, ternyata organ dalam korban juga hilang termasuk ginjal.
Menurut hasil autopsi dokter forensik, tambah dia, korban juga sempat mengalami tindak kekerasan dengan diketahui adanya luka bacok di bagian betis dan bahu dekat bagian dada. Dua luka tersebut terjadi sebelum korban dibunuh dan dimutilasi oleh pelaku.
Ia juga menegaskan sudah meningkatkan status kasus tersebut ke penyidikan sebab sudah jelas terjadi tindak pidana dan ada korban. Kendati, hingga kini identitas korban belum diketahui.
"Kami tingkatkan ke penyidikan, karena sudah fiks, ini terjadi tindak pidana. Ada korban," kata dia.
Polisi pun telah menyebarkan ciri-ciri fisik korban yakni seorang perempuan usia 25-50 tahun. Korban mempunyai ciri-ciri tinggi badan 145 centimeter sampai dengan 158 centimeter, mempunyai kulit sawo matang.
Sedangkan, untuk rambut korban diketahui dari hasil pemeriksaan berwarna hitam halus dengan panjang 33 centimeter. Kaki korban bagian jempol kanan dan telapak kaki diketahui pecah-pecah.
Sementara untuk perawakan korban ini kecil, tidak gemuk.
Untuk waktu kematian korban, Aldo mengatakan tim dokter memprakirakan waktu kematiannya adalah antara 31 Juli 2023 hingga 1 Agustus 2023. Tubuh korban kemudian ditemukan pencari ikan pada Jumat (4/8) malam.