Pulau Seribu, DKI Jakarta (ANTARA) - Menempuh waktu satu jam perjalanan berlayar dengan speed boat dari Dermaga Pantai Mutiara TB12, Jakarta Utara, Selasa (25/7) pagi, akhirnya sampailah 21 wartawan dari Lampung dan DKI Jakarta di Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Rombongan wartawan dari wilayah paling selatan Pulau Sumatera dan DKI Jakarta ini, datang ke Pulau Panggang untuk menghadiri dan menyaksikan langsung serah terima program corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore South East Sumatra (OSES) dan PT PHE Offshore North West Java  (ONWJ).  

Kunjungan itu adalah salah satu rangkaian dari acara Media Gathering PT PHE OSES yang mengusung tema "Sinergi adalah Energi".

Wartawan berkesempatan mengeksplore langsung kondisi di lapangan, sehingga leluasa menuliskannya di media masing-masing.

Di Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu ini, PHE OSES memberi bantuan kepada nelayan kerapu cantik berupa Rumah Apung Budi Daya Maggot.

Lalu, kepada kelompok masyarakat wisata bahari memberikan bantuan alat selam, dan donasi kepada yatim piatu setempat.

Direktur PHE OSES Regional Jawa Wisnu Hindadari, GM PHE OSES Antonius Dwi Arinto, SM Relations PHE Regional Jawa Agus Suprijanto, Head of Communication, Relations & CID PHE OSES Indra Darmawan, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel Safeei, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Seribu Parsan, Lurah Pulau Panggang, Polsek Pulau Panggang, TNI AL, menyerahkan secara  simbolis bantuan-bantuan CSR itu dan meresmikan Rumah Apung Budi Daya Maggot.

"Saya yakin dengan adanya Rumah Apung Budi Daya Maggot ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan produksi ikan yang dibudidayakan," ujar Wisnu Hindadari.

Wisnu mengatakan bantuan alat selam dari PHE ONWJ sebagai upaya mendukung wisata diving (selam) di Pulau Panggang.

"Selain rumah apung, kami memberi bantuan pelatihan menyelam. Harapan kami, agar masyarakat yang mengikuti program ini dapat tersertifikasi. Ini penting karena memberi dampak berkaitan pada saat membawa wisatawan untuk menyelam," katanya pula.

Wisnu menyatakan semua peogram CSR yang diberikan PHE OSES kepada masyarakat di wilayah operasionalnya adalah selaras dengan kebutuhan masyarakat, karena selalu dikaji lebih dulu melalui survei.

"Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam sinergi dan kolaborasinya dalam pelaksanaan CSR. Kami ke depan akan lebih baik lagi dalam bekerjasama dengan masyarakat dan pemda," ujarnya lagi.

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Seribu Parsan berpesan kepada kelompok nelayan penerima, untuk memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal.

"Manfaatkan bantuan ini dengan baik sehingga menghasilkan. Semoga ini bermanfaat dan bisa menjadi tempat mengedukasi bagi nelayan-nelayan yang lainnya," katanya pula.


Rumah Apung Budi Daya Maggot

Penduduk di Pulau Panggang  banyak yang bekerja sebagai nelayan.

Lingkungan perairan pantai Pulau Panggang yang bersih dan bening, sangat mendukung sebagai objek wisata dan budi daya ikan laut. 

Oleh sebab itu, ada sejumlah nelayan yang membudidayakan ikan dengan keramba. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah kerapu dan bawal putih.

Tapi ada satu masalah yang dihadapi para nelayan keramba ini, yakni pakan. Harga pakan yang mahal, membuat nelayan pembudidaya harus mencari alternatif pakan murah, agar memperoleh untung yang memadai.

Salah seorang nelayan pembudidaya ikan kerapu dan bawal di Pulau Pangang adalah Fadil (45).

Fadil menjadi Ketua kelompok Nelayan Kerapu Cantik yang menerima bantuan Rumah Apung Budi Daya Maggot.

Fadil menyiasati masalah harga pakan yang mahal dengan membuat pakan sendiri. Dia memanfaatkan maggot (larva) sebagai bahan pakan ikan.

Sebenarnya, menurut Fadil, Kelompok Nelayan Kerapu Cantik sudah lama beternak maggot. Tapi selama ini, maggot yang dibuat, berada di atas lahan yang sempit, sehingga maggot dihasilkan sedikit. 

Dengan adanya bantuan Rumah Apung Ternak Maggot yang ukuran tempatnya lebih lebar, didukung peralatan lengkap, akan menghasilkan maggot yang lebih banyak. 

Fadil  berterima kasih atas bantuan  rumah maggot dari PHE OSES dan PHE ONWJ.

"Kami sangat terbantu. Atas nama kelompok nelayan, kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina. Kesulitan kami jadi teratasi," ujar Fadil.

Dia bersama para nelayan pembudidaya setempat berharap banyak dengan bantuan Rumah Apung Budi Daya Maggot ini, benar-benar menjadi solusi tepat untuk meraih untung dan manfaat lebih berlipat ganda nantinya.
Baca juga: PHE OSES peduli tumbuh kembang balita di wilayah pesisir Lampung Timur
Baca juga: PHE OSES tanam Mangrove di Lampung Timur

Pewarta : Muklasin
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024