Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandarlampung masih menyelidiki kasus tewasnya tujuh orang karena terjatuh dari lift Sekolah Az Zahrah di kota setempat pada Rabu sore.

"Saat ini kami masih lakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut, penyebabnya apa, sehingga terjadi kecelakaan yang menewaskan tujuh orang itu," kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra, di Bandarlampung, Rabu malam.

Dia mengungkapkan bahwa dalam tragedi naas tersebut sebenarnya terdapat sembilan orang yang menjadi korban, namun dua orang lainnya selamat dan sedang dalam perawatan di rumah sakit.

"Korban semuanya tukang bangunan. Jadi sembilan orang ini menggunakan lift untuk mengangkut barang, sedangkan peruntukkan untuk memuat orang," kata dia.

Sehingga, lanjut dia, kemungkinan ada kelebihan muatan atau beban pada lift tersebut, yang menyebabkan terjadi kecelakaan hingga menimbulkan korban jiwa.

"Kami akan kembangkan peristiwa ini. Apakah ada unsur pidana di dalamnya nanti dalam pengembangan," kata dia.

Ia pun menyebutkan bahwa saat ini para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bumi Waras, dimana rata-rata korban lift mengalami patah tulang.

Dokter Arli yang bertugas di RS Bumi Waras membenarkan bahwa dari sembilan orang yang dibawa ke rumah sakit tersebut, tujuh diantaranya telah meninggal dunia.

"Sembilan orang dibawa kemari, kemudian tujuh orang diantaranya sudah meninggal dunia, kebanyakan korban mengalami cedera tulang belakang, dan dua masih dalam perawatan intensif," kata dia.

 

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024