Palembang (ANTARA) - Banjir menghanyutkan enam orang dan dua rumah di bagian wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu.
"Keenam korban itu masing-masing tiga warga Desa Bayur dan tiga warga Desa Lawang Agung, Kecamatan Muara Dua Kisam," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori saat dimintai keterangan di Palembang, Rabu.
Ia menambahkan, enam orang yang menghuni dua rumah di wilayah kecamatan itu hanyut saat banjir menerjang permukiman mereka pada Rabu pukul 06.25 WIB.
Menurut laporan dari tim BPBD OKU Selatan di lapangan, tiga dari enam orang yang hanyut diketahui bernama Karno (60), Sarmi (50), dan Toyib (30).
"Satu di antaranya, atas nama Karno, ditemukan tewas," kata Ansori.
Dia menyampaikan bahwa upaya untuk menemukan warga yang dilaporkan hanyut saat banjir masih berlangsung.
Upaya pencarian melibatkan petugas BPBD, Kantor Pencarian dan Pertolongan, TNI, Polri, dan warga setempat.
Menurut Ansori, hujan deras yang turun sejak Rabu dini hari menyebabkan air Sungai Are meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
Selain menghanyutkan dua rumah dan keluarga yang menghuninya, banjir menyebabkan dua jembatan gantung hanyut dan kebun kopi milik warga tergenang di Desa Lawang Agung.
Ansori mengatakan bahwa petugas sudah mendirikan tenda darurat dan menyiapkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan bagi warga yang terdampak banjir.
Di samping itu, menurut dia, petugas disiagakan untuk menghadapi kemungkinan terjadi banjir susulan karena hujan masih turun.
"Keenam korban itu masing-masing tiga warga Desa Bayur dan tiga warga Desa Lawang Agung, Kecamatan Muara Dua Kisam," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori saat dimintai keterangan di Palembang, Rabu.
Ia menambahkan, enam orang yang menghuni dua rumah di wilayah kecamatan itu hanyut saat banjir menerjang permukiman mereka pada Rabu pukul 06.25 WIB.
Menurut laporan dari tim BPBD OKU Selatan di lapangan, tiga dari enam orang yang hanyut diketahui bernama Karno (60), Sarmi (50), dan Toyib (30).
"Satu di antaranya, atas nama Karno, ditemukan tewas," kata Ansori.
Dia menyampaikan bahwa upaya untuk menemukan warga yang dilaporkan hanyut saat banjir masih berlangsung.
Upaya pencarian melibatkan petugas BPBD, Kantor Pencarian dan Pertolongan, TNI, Polri, dan warga setempat.
Menurut Ansori, hujan deras yang turun sejak Rabu dini hari menyebabkan air Sungai Are meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
Selain menghanyutkan dua rumah dan keluarga yang menghuninya, banjir menyebabkan dua jembatan gantung hanyut dan kebun kopi milik warga tergenang di Desa Lawang Agung.
Ansori mengatakan bahwa petugas sudah mendirikan tenda darurat dan menyiapkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan bagi warga yang terdampak banjir.
Di samping itu, menurut dia, petugas disiagakan untuk menghadapi kemungkinan terjadi banjir susulan karena hujan masih turun.