Palembang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumatra Selatan melakukan pengecekan kesehatan terhadap Baba, sapi kurban Presiden Joko Widodo, untuk warga Kota Palembang yang berlokasi di peternakan Tegal Binangun, Kecamatan Jakabaring, Palembang.

Kepala DPKP Sumsel Ruzuan Effendi di Palembang, Rabu, mengatakan sapi berjenis Simental yang memiliki bobot seberat 990 kilogram itu dipilih sebagai sapi kurban Presiden RI setelah lolos uji laboratorium.

“Sapi ini dipilih karena memenuhi sejumlah kategori yang telah ditentukan, alhamdulillah sudah ada hasil laboratoriumnya baik dari segi kesehatan sapi bebas dari PMK, bebas dari LSD (virus dari keluarga poxviridae) dan penyakit lainnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan sapi kurban milik Presiden yang dipilih untuk menjadi hewan kurban harus sapi asli dari daerah masing-masing.

“Dalam menentukan sapi kurban milik presiden , kami harus mengetahui dulu umur, kesehatan, dan asal usulnya karena salah satu syaratnya adalah asli hasil dari peternak di Palembang dan tidak mengambil dari luar,” jelasnya.

Meskipun sapi tersebut telah lolos uji laboratorium, katanya, dalam hal pemeliharaan sapi itu harus tetap dijaga hingga hari raya Idul Adha 1444 Hijriah.

“Kami harus tetap menjaga kesehatan walaupun sudah divaksin, sudah diambil sampelnya, dari hal pemeliharaan tetap harus dijaga sampai pada hari Idul Adha 1444 Hijriah, dimulai dari makanannya, kebersihannya, dan dari segi lainnya. Sapi tersebut akan diserahterimakan ke Pemkot Palembang pada hari ini,” ujar Ruzuan.

Sementara itu, pemilik sapi ternak Ibrahim Amsya menyampaikan harga Baba sapi kurban miliknya seharga Rp92 juta.

“Awalnya sapi ini didaftarkan terlebih dahulu dan ternyata terpilih karena memenuhi kategori, lalu sapi miliknya mengalahkan keempat kandidat lain,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPKP Sumsel cek kesehatan sapi kurban Presiden Jokowi

Pewarta : Ahmad Rafli Baiduri
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024