Palembang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan ketersediaan dan penyaluran LPG subsidi bagi masyarakat khususnya pedesaan di wilayah itu.

”Hal ini merupakan komitmen perusahaan dalam rangka mewujudkan energi berkeadilan,” Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan di Palembang, Selasa.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan pangkalan LPG 3 Kg melalui Program One Village One Outlet (OVOO). Program OVOO merupakan pemekaran outlet LPG 3 kg untuk menyediakan LPG hingga ke seluruh kecamatan dan desa atau kelurahan di Indonesia.

Ia menjelaskan hingga April 2023, program OVOO telah menjangkau 98 persen desa atau 8.962 desa di Sumbagsel dan tercatat ada sebanyak 20.421 outlet OVOO atau Pangkalan LPG 3kg yang tersedia di wilayah itu.

"Melalui program OVOO, Pertamina akan terus memperluas infrastruktur penyaluran LPG 3 kg hingga ke seluruh pedesaan, agar lebih mudah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” jelasnya.

Untuk wilayah Sumbagsel rata-rata konsumsi harian LPG PSO sekitar 2.110 MT per hari dan untuk LPG non PSO sekitar 78 MT per hari.

Pertamina menargetkan setiap desa minimal tersedia satu pangkalan LPG 3 Kg sehingga memudahkan masyarakat di pedesaan mendapatkan energi yang bersih, hemat dan ramah lingkungan.

"Masyarakat juga diimbau untuk membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina. Selain harga yang sesuai, masyarakat bisa mendapatkan LPG yang terjamin kualitasnya,” imbaunya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram, LPG 3 Kg bersubsidi diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu dan usaha mikro.

Sedangkan untuk usaha kecil, menengah, dan atas, serta masyarakat yang tergolong mampu diharapkan menggunakan LPG Non Subsidi Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg agar pendistribusian LPG subsidi lebih tepat sasaran, kata Nikho.

Pewarta : Ahmad Rafli Baiduri
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024