Jakarta (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Link Net melakukan sinergi untuk menangkap pasar layanan Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) di Indonesia menjanjikan peluang bisnis yang sangat besar saat ini dan di masa mendatang.
Merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan FMC tersebut, Link Net akan mempercepat penyediaan sekitar 8 juta home pass hingga lima tahun ke depan yang akan dimanfaatkan oleh XL Axiata untuk memberikan layanan FBB dan FMC kepada seluruh pelanggan.
"Kolaborasi yang semakin erat antara keduanya akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia, karena selama lima tahun kedepan akan dilakukan perluasan cakupan layanan hingga 8 juta home pass," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Hal ini merupakan perwujudan komitmen kedua entitas kepada pelanggan untuk memberikan layanan dan pengalaman digital yang lebih beragam, dengan kualitas yang lebih baik, dan tentunya juga sebagai upaya mewujudkan visi XL Axiata sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia.
Perusahaan, kata Dian, juga bertekad untuk meningkatkan basis pelanggan konvergensi, sekaligus mempercepat pencapaian visi XL Axiata sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia. Perusahaan akan memanfaatkan peluang pasar FBB yang penetrasinya masih rendah serta tren permintaan pasar yang terus menguat.
Sejak dua tahun terakhir, perusahaan telah mencanangkan visi sebagai Operator Konvergensi Terdepan di Indonesia dan untuk itu XL Axiata juga terus berupaya keras mengenalkan layanan konvergensi XL SATU dan berbagai manfaatnya bagi masyarakat luas, sekaligus memperluas jangkauan ke masyarakat di berbagai daerah.
Presiden Direktur & CEO Link Net, Marlo Budiman, mengatakan, XL Axiata merupakan perusahaan dengan keahlian yang mendalam untuk pengelolaan distribusi mass market dan pemasaran sehingga kemitraan ini sebagai penyewa utama di jaringan akan mendorong penggunaan kapasitas home pass dengan cepat.
"Jaringan yang kami bangun akan menjadi bagian inti dari infrastruktur Internet Indonesia yang akan digunakan oleh puluhan juta masyarakat generasi mendatang. Sehingga tentunya ada keselarasan yang kuat untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan memenuhi kebutuhan infrastruktur internet dan jaringan generasi mendatang," katanya.
Strategi ini akan memungkinkan kedua entitas perusahaan untuk mempercepat skalabilitas bisnis masing-masing, di mana XL Axiata akan memiliki akses ke fiber optik yang lebih besar dengan investasi minimal, sementara Link Net fokus pada perluasan infrastruktur untuk melayani permintaan pasar secara keseluruhan. Bagi Link Net, dengan lebih fokus menjadi Fiber Co akan memungkinkannya meningkatkan nilai sebagai perusahaan infrastruktur.
Pelaksanaan strategic intent tersebut akan mematuhi aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku termasuk aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan transaksi material, dan transaksi terafiliasi.
Merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan FMC tersebut, Link Net akan mempercepat penyediaan sekitar 8 juta home pass hingga lima tahun ke depan yang akan dimanfaatkan oleh XL Axiata untuk memberikan layanan FBB dan FMC kepada seluruh pelanggan.
"Kolaborasi yang semakin erat antara keduanya akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia, karena selama lima tahun kedepan akan dilakukan perluasan cakupan layanan hingga 8 juta home pass," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Hal ini merupakan perwujudan komitmen kedua entitas kepada pelanggan untuk memberikan layanan dan pengalaman digital yang lebih beragam, dengan kualitas yang lebih baik, dan tentunya juga sebagai upaya mewujudkan visi XL Axiata sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia.
Perusahaan, kata Dian, juga bertekad untuk meningkatkan basis pelanggan konvergensi, sekaligus mempercepat pencapaian visi XL Axiata sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia. Perusahaan akan memanfaatkan peluang pasar FBB yang penetrasinya masih rendah serta tren permintaan pasar yang terus menguat.
Sejak dua tahun terakhir, perusahaan telah mencanangkan visi sebagai Operator Konvergensi Terdepan di Indonesia dan untuk itu XL Axiata juga terus berupaya keras mengenalkan layanan konvergensi XL SATU dan berbagai manfaatnya bagi masyarakat luas, sekaligus memperluas jangkauan ke masyarakat di berbagai daerah.
Presiden Direktur & CEO Link Net, Marlo Budiman, mengatakan, XL Axiata merupakan perusahaan dengan keahlian yang mendalam untuk pengelolaan distribusi mass market dan pemasaran sehingga kemitraan ini sebagai penyewa utama di jaringan akan mendorong penggunaan kapasitas home pass dengan cepat.
"Jaringan yang kami bangun akan menjadi bagian inti dari infrastruktur Internet Indonesia yang akan digunakan oleh puluhan juta masyarakat generasi mendatang. Sehingga tentunya ada keselarasan yang kuat untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan memenuhi kebutuhan infrastruktur internet dan jaringan generasi mendatang," katanya.
Strategi ini akan memungkinkan kedua entitas perusahaan untuk mempercepat skalabilitas bisnis masing-masing, di mana XL Axiata akan memiliki akses ke fiber optik yang lebih besar dengan investasi minimal, sementara Link Net fokus pada perluasan infrastruktur untuk melayani permintaan pasar secara keseluruhan. Bagi Link Net, dengan lebih fokus menjadi Fiber Co akan memungkinkannya meningkatkan nilai sebagai perusahaan infrastruktur.
Pelaksanaan strategic intent tersebut akan mematuhi aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku termasuk aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan transaksi material, dan transaksi terafiliasi.