Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menjajaki kerja sama dengan investor asal Korea Selatan terkait pengelolaan potensi pesisir laut provinsi yang dijuluki Bumi Raflesia itu.
"Kerja sama dengan investor Korsel ini dalam sektor pengelolaan pesisir Laut Bengkulu. Yaitu potensi tambak udang dan pengembangan perikanan tangkap," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jumat.
Tidak hanya itu, Bengkulu juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang bisa diciptakan terkait dengan pembangunan infrastruktur daerah.
"Ini kerja sama yang coba kami inisiasi, dimana saya telah meminta Dinas Penanaman Modal untuk menunjukkan daya saing investasi yang lebih positif terkait Bengkulu, kemudian kemudahan-kemudahan investasi sehingga semakin banyak investor yang masuk ke Bengkulu," kata dia.
Rencana kerja sama dengan pihak Korea Selatan itu, lanjut Rohidin, merupakan bagian dari salah satu komitmen kerja sama yang telah dibangun saat berkunjung ke Republik Korea Selatan, tepatnya di Kota Goesan County Provinsi Chungcheong Utara beberapa bulan lalu.
Rohidin mengatakan pengembangan sektor pesisir laut Bengkulu dan infrastruktur sangat tepat jika dilakukan oleh investor.
Terlebih, infrastruktur pendukung lainnya seperti ketersediaan listrik di Bengkulu sangat memadai dan jarak tempuh dari Jakarta kurang dari satu jam via udara.
"Prinsip kami menyambut baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada para investor yang akan menanamkan modal di Bengkulu," ucapnya.
Sementara itu investor asal Korsel sekaligus perwakilan Departemen Hubungan Internasional Korsel Kim Soo-lIl mengaku tertarik untuk berinvestasi di Bengkulu karena memang salah satunya potensi tambak udang sangat menjanjikan. Apalagi kebutuhan Korsel untuk komoditas tersebut saat ini masih sangat tinggi.
"Dengan investasi masuk ke Bengkulu, kami bisa bekerja sama terutama dalam 3 hal, mulai dari membawa masuk kapital, kedua pengembangan teknologi dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya.